Home »
Berita »
Catatan Anak Medan soal Kerusuhan SARA di Tanjung Balai: "Orang Medan Sangat Toleran, Asal Jangan Diusik!"
Saturday, 30 July 2016
Catatan Anak Medan soal Kerusuhan SARA di Tanjung Balai: "Orang Medan Sangat Toleran, Asal Jangan Diusik!"
Kerusuhan berbau SARA di kota Tanjung Balai Sumut (Baca: Akibat Perilaku Intoleran Warga Tionghoa, Vihara Dibakar Tanjung Balai Mencekam) mendapat komentar dari salah seorang orang Medan Asli, Siska Bimo.
Afwan akh (maaf), sikap etnis tionghoa yang di medan memang kebanyakan yang songong, mereka merasa medan ini daerah kekuasaan mrk... tapi bagi yang etnis tionghoa pendatang yang dari luar daerah gak songong malah terheran-heran dan geleng-geleng kepala melihat sesama etnisnya yang 'petentengan' kalo istilah medannya....
Jadi kalo disulut kesabaran masyarakat medan -baik dari suku & agama- penyelesaiannya yah begini ini jadinya.
Bukan skali ini aja kerusuhan kontra etnis tionghoa terjadi di medan. Peristiwa yang di tahun 90-an kalo saya gak salah ingat (saya masih SMU waktu itu) pecah kerusuhan dengan etnis tionghoa yang akhirnya merembet ke sebagian kota lainnya di luar medan bahkan sampai ke pulau jawa.
Toleransi antar suku dan agama di medan luarbiasa, terjaga baik dan kekeluargaan sangat kuat, tenggang rasa antar sesama saling terjalin, merasa ada tali persaudaraan baik itu ke suku melayu, batak, jawa, padang, aceh dll.
Tapi jika makin menjadi tingkah segelintir etnis tionghoa, selesai lah sama orang medan. Yang namanya polisi, tentara pun hanya bisa melihat saja.
Makanya slogan medan itu, 'Ini Medan Bung' , itu isyarat dari jangan macam-macam, jangan bangunin singa tidur.
Jadi intinya, orang medan ini meskipun keras-keras bicaranya, dialek kasar gak halus tapi masyarakatnya penuh toleransi, senang damai dan suka ngumpul asal jangan di usik-usik keluarganya dari suku apapun.
Ini sedikit penjelasan dari saya yang anak medan asli. Semoga jadi mengerti kondisi di medan.
Demikian tulis Siska Bimo dalam komentarnya di facebook, Sabtu (30/7/2016).
Salah seorang Tokoh keturunan Tionghoa, Jaya Suprana pernah mengatakan: Akibat beberapa insan keturunan Tionghoa bersikap berperilaku layak dibenci maka setitik nila merusak susu sebelanga.
Piyungan
Artikel Terkait Catatan Anak Medan soal Kerusuhan SARA di Tanjung Balai: "Orang Medan Sangat Toleran, Asal Jangan Diusik!" :
Selain Melarang Azan, Orang Ini Juga Memaki dan Menghina Imam MasjidKerusuhan terjadi di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utama, Sabtu (30/07/2016) dini hari. Kericuhan bermula saat seorang warga etnis ...
Ada Peristiwa Langka Pada 6 Agustus, Masyarakat Diminta Matikan LampuKepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengajak masyarakat untuk mematikan lampu pada Sabtu ...
Gara gara Statusnya di Facebook tentang TanjungBalai, Pria Ini Ditangkap PolisiJakarta – Seorang pria berinisial AT (41) warga Jagakarsa, Jakarta Selatan ditangkap polisi karena dinilai menyebarkan ujian kebe ...
Karena Hentikan Reklamasi, Rizal Ramli Diganti Menteri koordinator Maritim dan Sumber Daya RI Rizal Ramli membenarkan dirinya akan diganti dalam reshuffle kabinet hari ini.Ia p ...
Belajar dari Turki, Lewat Gerakan Masjid Menuju Indonesia Lebih BaikSalah satu pendiri Centre of Study for Indonesian Leadership (CSIL) Ustaz Asep Syarifudin mengatakan bahwa Presiden Turki Recep T ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment