Monday, 11 May 2015
Mudahnya Bisnis Terkutuk di Negeri ini
AA adalah salah satu dari 200-an artis dan model yang ditangkap oleh polisi kemarin. Mereka di duga menjadi pemuas birahi lelaki hidung belang. Aktivitas prostitusi mereka semua dikendalikan oleh seorang mucikari berinisial RA.
Dalam bisnis berskala besar ini melibatkan empat peranan. Yaitu wanita, lelaki hidung belang, mucikari, dan pemilik tempat (hotel). Dengan alasan kelas yang eksklusive. Artis sekaligus wanita penghibur ini tidak mau disebut pekerja sek komersial (PSK). Mereka menyebutnya bisnis cinta kelas tinggi, dengan tarif 80 juta-200 juta. Harga itu untuk pelayanan singkat atau short time, dengan durasi tiga jam. Pelanggan, sebelum bermain diawali dengan pemberian DP (down payment). Sisanya dilunasi sebelum “service”. Sharing antara mucikari dan si artis penjaja bisnis bisa 30:70. Silahkan dihitung berapa pendapatan mucikari, jika rekan kerjanya ada 200 orang? Tentunya setelah dikurangi biaya operasional. Setidaknya bayar hotel. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber informasi RA dapat mencapai Rp 120 juta per hari !.
Apa yang dicari?
Pebisnis cinta, mucikari, dan pemilik tempat jelas bagi mereka motivenya mencari uang. Meskipun bagi sebagian artis dan model, sepertinya bukan di level butuh uang lagi. Tapi lebih cenderung mengarah ke ‘gengsi.’ Sehingga ada kesan bahwa artis dan model tersebut laku. Meskipun ada penambahan dari rezeki haram.
Sedangkan bagi mucikari, selain ladang mencari nafkah. Profesi ini sebagai sebuah gengsi di level atas. Karena rekanan mereka bukan PSK kelas teri, tapi kelas kakap. Kalau pihak hotel sudah pasti harapan tingkat hunian (occupation) dan perputaran uang yang tinggi.
Bagi lelaki hidung belang, mengeluarkan uang sebesar itu bukan masalah. Meski kita juga tidak tahu, bagaimana cara mendapatkan uang tersebut. Dengan cara baik atau sebaliknya. Bukan shuudhon, bagi mereka adalah melampiaskan syahwat dengan psk sekelas artis dan model tidak bisa diukur dengan uang. Yang penting pas dan puas.
Jadi jelaslah apa yang dicari oleh mereka. Yaitu dengan KATA (mucikari dan penjaja cinta), mereka mendapat HARTA (mucikari, penjaja cinta, dan pemilik hotel) , TAHTA (penjaja cinta) dan WANITA (lelaki hidung belang). Mereka seperti bahagia. Namun, bahagia mereka bukan yang sejati melainkan semu belaka.
Kita tidak bisa membayangkan. Bagaimana orang tua mereka, pasangan hidup mereka, anak anak mereka atau orang-orang yang mereka cintai. Ketika masalah ini mencuat ke permukaan. Mereka bisa saja tidak kecewa, karena selama ini mereka dibantu dari sisi financial sehingga menjadi berkecukupan. Atau bahkan mungkin memaklumi karena sebagai pasangan hidup tidak bisa memuaskan lawan jenisnya. Atau malah bisa jadi mereka kecewa, marah, dan tidak terima dengan perbuatan mereka. Sehingga mengembalikan duit yang selama ini diterima.
Apa pun alasannya, apa pun responnya. Menghadapi prilaku seperti ini agak sulit dibenahi. Mereka sudah berkarakter dan terbantu oleh lingkungan. Karena faktor penyebabnya sungguh banyak untuk diuraikan disini. Tengok saja mulai acara di TV, sinetron anak anak SD sudah menampilkan cara berpacaran bahkan berpelukan dengan yang bukan muhrim. Di level SMA lebih parah lagi hamil di luar nikah sudah tidak masalah.
Pendidikan dari orang tua masih miskin dari nilai nilai religius, iklan perempuan membuka aurat ada dimana-mana. Konten pornografi mudah di akses dari gadget anak anak kita. Masyarakat cuek dan biasa saja. Lengkap sudah dukungan hidup permisive di negeri ini. Ditunjang pemerintah saat ini sudah tidak ada kepedulian terhadap lagi masalah ini. Bahkan yang lebih gila lagi pemda DKI melalui gubernurnya malah berencana memberikan sertifikasi kepada para pekerja sek komersial. Masya Allah…astagfirullah.
Kasus ini harus terus di awasi perkembangannya oleh seluruh masyarakat. Aparat negara tidak boleh berhenti hanya untuk sekedar membuat “ledakan sensasi”, terlepas apakah ini bom pengalih perhatian atas goncang ganjing politik dan ekonomi negera. Jika tidak segera di hentikan maka tunggu saja azab dan kutukan Allah SWT akan terus berdatangan ke negeri yang kita cintai ini, atau bahkan mungkin bisa jadi Azab Allah sudah turun dalam bentuk lemahnya kepemimpinan di negeri ini, sehingga kita terus menerus jadi bulan bulanan bangsa asing.
Di planet ini tidak ada manusia yang suci dan bersih pasti semua pernah tergelincir di lembah dosa dan maksiat. Orang yang paling hebat adalah tidak menunda dosa sehingga berlarut. Tetapi harus segera bertaubat yang sebenar-benarnya QS. 25: 71 dan QS. 66 ayat 8. Karena kematian akan senantiasa mengintai kita. Manfaatkan waktu yang ada untuk menanam kebaikan. Bukan untuk nanti atau menundanya. Perhatikan QS. 3: 133.(ace/csa/sharia).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment