Tuesday, 12 May 2015
Gagal Pecah PKS-Gerindra, Jokowi Kasih Jatah Kursi Menteri ke Parpol KMP
Jika dalam reshuffle Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo ‘mengambil’ menteri dari parpol Koalisi Merah Putih (KMP), akan muncul kegaduhan politik di parlemen.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda menyikapi isu reshuffle kabinet yang bakal dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat.
“Kalau KMP masuk kabinet, anggota KIH lainnya akan iri, dan ramai lagi di parlemen,” tegas Muhammad Huda dalam pernyataannya kepada intelijen (11/05).
Menurut Huda, jika Jokowi memasukkan politisi KMP di kabinet, mantan Wali Kota Solo itu kembali menjalankan politik belah bambu. “Padahal di KMP itu kan ada Gerindra dan PKS, yang jelas-jelas menyatakan tidak mau gabung di pemerintahan,” ungkap Huda.
Huda mengatakan, jika ada politisi KMP yang bergabung di pemerintahan, hanya dua partai yang tetap konsisten dan bertahan, yakni PKS dan Gerindra. “Saya prediksikan PKS dan Gerindra bertahan di KMP. Kalau lainnya pragmatis saja,” jelas Huda.
Sebelumnya, politisi PDIP Maruarar Sirait, menilai gaya politik yang ditawarkan Presiden Joko Widodo adalah politik sinergi. Sebab itu, dukungan DPR jelas sangat dibutuhkan guna melancarkan program pemerintah.
Maruarar juga tak mempersoalkan jika Jokowi menunjuk menteri dari Koalisi Merah Putih (KMP). Terlebih kewenangan tersebut merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi. “Itu hak prerogratif Presiden, politik itu dinamis, tentu ada proses dan prinsip yang sama,” tegas Ara.(intelijen)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment