Saturday, 9 May 2015
Beranikah Jokowi Menyingkirkan Puan Maharani?
Hingga 6 bulan masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan,kinerja sebagian menteri kebinet kerja bentukan presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla belum juga menujukkan terhadap upaya-upaya perbaikan terhadap persoalan bangsa ini,salah satu sektor kementrian yang paling disorot oleh masyarakat adalah sektor Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dibawah naungan Puan Maharani yang juga putri dari Ketua Umum PDI Perjuagan,Megawati Soekarnoputri yang juga bos besar dari Presiden Jokowi
Muncul sejumlah desakan-desakan dilakukannya resuffle kabinet,karena masyarakat menilai bahwa kinerja Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudaan dibawa komando Puan Maharani justru lenceng jauh dari konsep nawacita dan trisakti,karena hingga saat ini masyarakat indonesia memandang bahwa hingga hari ini belum ada prestasi yang membanggakan dari anak bos besar Jokowi tersebut,dan oleh karena itulah muncul desakan agar saat resuffle dilakukan,presiden Jokowi membenahi sektor Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,dan yang jadi pertanyaannya adalah apakah Presiden Jokowi berani menyingkirkan Puan Maharani dari kabinet kerja?
Puan Maharani hingga sejauh ini masih melanggar keras salah satu konsep utama yang seharusnya konsep tersebut mampu dijalankan dan direalisasikan untuk peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia,karena hingga saat ini masih ada kurang lebih sekitar 27 juta rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan,salah satu isi konsep nawacita yang seharusnya diwujudkan tersebut ialah sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan.serta Indonesia kerja dan Indonesia sejahterah dan Indonesia sehat.
melihat kembali isi dari salah satu konsep nawacita tersebut menunjukkan bahwa Puan Maharani memiliki tugas yang berat yang harus direalisasikan kepada seluruh rakyat Indonesia,mulai dari program pendidikan wajib 12 tahun yang sebenarnya harus dijadikan prioritas utama Puan Maharani,namun hingga sejauh ini peran Puan belum terlihat sama sekali,belum lagi konseptersebut sama sekali belum pernah terealisasikan secara kongkrit,karena hingga saat ini masih banyak pingutan-pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama dalam hal penerimaan siswa/siswi baru,
Tak hanya itu saja upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia juga masih belum terlihat sama sekali,meskipun berbagai kartu telah dibagikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,hal tersebut tetap saja tidak cukup karena hingga saat ini pun pembagian kartu sejahterah tersebut belum sepenuhnya terealisasi,padahal ini adalah tugas Puan,namun puan seolah-olah terdiam dan tak mampu melakukan apapun yang berkaitan dengan sektor Kementrainnya tersebut,tak hanya itu pembukaan lapangan kerja untuk masyarakat yang membutuhkan pekerjaan pun masih sangat terbatas,termasuk pula soal kesehatan yang seharusnya menjadi prioritas utama Puan dalam menjalankan sektor kementriannya tersebut
Namun faktanya hingga hari ini masih banyak rakyat miskin yang tidak bisa berobat dengan alasan bahwa rumah sakit tidak bisa melayani pasien yang kurang mampu,dan melihat hal tersebut seharusnya Puan turun tangan langsung dengan cara menindak terhadap setiap rumah sakit yang mengabaikan segala ketentuan yang telah dibuat pemerintah tersebut,ada jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin,namun hingga kini jaminan itu seolah hanya pemanis dibibir saja,dan semua itu tidak terealisasi akibat tidak mampunya Puan dalam menjalankan tugas beratnya tersebut.
Setelah melihat dengan jelas serta fakta yang sesungguhnya bahwa Puan Maharani tidak mampu melakukan apapun,bahkan yang ada justru salah satu konsep nawacita tersebut diabaikannya,kedepannya presiden Jokowi harus mempertimbangkan posisi Puan sebagai Menko PMK tersebut,karena hingga 6 bulan jalannnya pemerintahan ,peran dan kinerja puan belum juga terlihat sama sekali,dan terhadap presiden Jokowi harus berani menyingkirkan Puan dari kabinetnya karena Puan sama sekali tidak bisa menjalankan tugasnya untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat.maka ketika resuffle dilakukan Puan harus disingkirkan dari kebinet kerja karena Puan tidak bisa apa-apa,namun yang jadi pertanyaan besarnya adalah apakah Jokowi berani menyingkirkan anak bos besarnya tersebut? hanya Jokowi dan tuhan yang mengetahui hal tersebut!Puan tak pantas dipertahankan karena pekerjaannya nol besar
Sumber : Kompasiana ; Ricky vinando
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment