Friday, 10 October 2014
Kenapa Kabar Penyakit Hendropriyono (Mentor Jokowi) Terkesan Disembunyikan?
Informasi tentang Hendropriyono sakit memang susah di dapatkan. Terkesan ada yang disembunyikan, sebab tidak semua media yang bisa bebas mempublikasikannya. Paling cuma Tempo dan Viva saja dari hasil pantauan Silontong, sedangkan yang lain tidak.
Ada apakah ini? Pertanyaan pun muncul. Ditambah lagi Jokowi sebagai murid Hendropriyono belum juga menjenguk mentornya itu. Memang, belakangan ini hubungan Jokowi dan Hendro dikabarkan memanas, sebab desakan rakyat untuk “membuang” Hendro begitu masif, ini yang membuat Jokowi bingung dalam bersikap. Mana yang terbaik.
Langkah Jokowi yang mengangkat Hendropriyono jadi pensehat tim Transisi ternyata memberikan efek negatif terhadap pendukungnya, banyak yang kecewa, termasuk istri Munir, Suciwati. Lembaga Kontras pun memberikan kritik tajam kepada Jokowi. Belum lagi dari kalangan yang lain. Mungkin inilah yang membuat Jokowi sudah mulai renggang dengan Hendro.
Ataukah memang kasus Hendro seperti Ariel Sharon karakter penyakitnya, sehingga menjadi aib untuk diketahui publik. Jika ini yang terjadi, media memang tidak selalu adil dalam pemberitaannya. Kita masih ingat bagaimana Prof. Suhardi yang mantan Ketua Gerindra begitu masif diberitakan oleh media, berbeda dengan Hendro. Walau media melakukan ketidak adilan dalam pemberitaan, toh informasi tentang Hendro bisa bocor juga melalui sosial media.
Atau juga bisa jadi bahwa Hendro bukanlah orang yang menarik untuk di jadikan komsumsi media, sehingga banyak media tidak perlu mempublikasikannya. Sepertinya tidak, sebab Hendro adalah termasuk orang yang banyak di benci dan dicari kabarnya karena beliau dikenal sebagai pelanggar HAM berat yang masih bebas.
Akhirnya, apapun yang terjadi kepada Hendropriyono masih banyak rakyat yang butuh informasinya, karena beberapa waktu yang lalu beredar kabar bahwa Hendropriyono sudah meninggal walau akhirnya di bantah. Nah, kita tidak mau hal seperti itu terjadi kembali, baiknya media pun harus adil dalam pemberitaan.
Tampaknya ‘hadiah’ Jokowi (murid) kepada Hendropriyono (mentor) begitu nyata, dikabarkan Jokowi nanti akan membuat pengadilan HAM. Jika kebijakan itu terlaksana, maka muncul pertanyaan kepada Hendro. Yaitu, lha mau kemana dirimu wahai Hendropriyono?
(silontong)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment