Thursday, 2 October 2014
Jangan Membersihkan Telinga Pakai Cutton Bud, Berbahaya!
Cotton Bud sering kita gunakan sebagai alat pembersih telinga atau untuk membersihkan apa saja. Tetapi tahukah Anda, bahwa ada larangan memakai cotton bud untuk membersihkan telinga? Lho, kenapa tidak boleh? Mari kita simak kisah nyata dari seseorang yang menggunakannya.
Saya punya pengalaman tentang telinga, pada tahun 2009 saat baru masuk kuliah, saya merasa telinga seperti tertutup. Kondisinya makin hari kejadiannya semakin parah. Saat tidur di asrama, kalau tidur miring ke sebelah kiri maka telinga pun seperti tidak mendengar sebelah walaupun posisi tidur sudah beralih.
Rasanya tuh seperti sedang kemasukan air habis berenang. Pokonya ngga enak deh. Lalu saya tahan napas dan memberikan udara dari dalam mulut ke telinga. Beberapa kali sempat berhasil menghilangkan pengap di telinga tersebut, namun lama kelamaan sudah tidak bisa di plong-in lagi.
Ibu saya bilang, coba masukin air lagi (diagnosa Ibu karena kemasukan oleh air) supaya air yang di dalam telinga ikut terbawa oleh air yang dimasukan tadi. Ternyata percobaan gagal. Percobaan kedua adalah dengan menggunakan cotton bud. Yaa, kalau memang itu air maka akan terserap ke kapasnya. Ternyata tidak. Dan kotoran yang terambil pun hanya sedikit. Mama ku mencoba meyakinkan kalau beberapa hari lagi akan sembuh dengan sendirinya.
Beberapa hari kemudian, ternyata belum sembuh-sembuh juga, rasanya sungguh tidak enak. Akhirnya Mama membawaku ke puskesmas terdekat, sesampainya di sana dan diperiksa, dokter di puskesmas menyatakan bahwa kotoran telinga menumpuk di dalam dan menyumbat telinga. Dokter pun menyarankan agar tidak menggunakan cotton bud karena dialah penyebabnya, cotton bud akan membuat kotoran dalam telinga justru terdorong ke dalam. Lama-kelamaan akan menyumbat telinga, dokter umum itu pun membuat surat rujukan ke rumah sakit ke bagian spesialis THT untuk disedot (pakai alat khusus bukan pakai sedotan) kotorannya.
Saya pun langsung menuju salah satu Rumah Sakit Daerah Bogor. Saat masuk ruang dokter, saya diperiksa dan mulai pembersihan telinga memakai alat seperti penyedot telinga, akhirnya kotoran yang menyumbat dalam telinga terkeluarkan juga, rasanya begitu lega bahkan seperti bisa mendengar hingga 100 kilometer.
"Lain kali kalau mau membersihkan telinga disarankan jangan memakai cutton bud, karena kotoran akan terdorong ke dalam bukan mengeluarkan malah menyimpan kotoran telinga lebih dalam dan lebih lama," jelas dokter tersebut.
Saat dokter mengatakan lebih lama mengunyah juga ada fungsinya. Gerakan rahang saat mengunyah akan memberikan motion pada kotoran telinga untuk bergerak ke arah daun telinga. Kemudian daun telinga pun akan bersih saat wudhu minimal lima kali sehari.
Mengunyah lama juga baik untuk kesehatan lambung dan mulut. Lambung tidak akan berat bekerja dan cepat memproses makanan. Kalori yang terserap pun lebih sedikit. Sama saja seperti diet bukan? Penelitian juga menunjukkan kalau mengunyah makanan lebih lama akan membuat gigi lebih kuat dan bersih. Hal tersebut karena produksi saliva atau air liur lebih banyak ketika mengunyah lebih lama. Air liur sendiri mengandung zat-zat yang dapat melindungi email gigi dan mencegah kerusakan gigi.
Dikutip dari kompasiana, Rabu (1/10).
Nurlail Qadr -
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment