Monday, 16 June 2014
Jokowi Lebih Sesumbar Masalah Agama Sebagai Politik Pencitraan Dari Pada Prabowo
Isu agama yang menimpa kubu Jokowi seperti membuat kubu Jokowi kebakaran jenggot. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kejanggalan yang dilakukan oleh kubu Jokowi agar mencitrakan Jokowi adalah orang yang paham agama.
Mulai dari klaim sepihak yang dilakukan oleh kubu Jokowi terhadap Din Syamsudin, ketua pimpinan pusat Muhammadiyah yang menyatakan bahwa bacaan shalat Jokowi panjang dan bagus dan hal ini justru berakhir pada sebuah klarifikasi Din Syamsudin yang tidak pernah menyatakan demikian.
Bukan hanya itu saja kegagalan kubu Jokowi mencitrakan seorang Jokowi adalah orang yang fasih dalam beragama. Selain diterpa isu tak pandai berwudhu, sidak di waktu shalat jumat, berbagai cara dilakukan untuk bisa menghebus isu tersebut agar tak semakin menurunkan elektabilitas Jokowi yang kini katanya semakin dibawa Prabowo.
Pencitraan masalah agama, kali inipun datang dari Jusuf Kalla. Cawapres Jokowi ini mengatakan bahwa bacaan Jokowi adalah imam shalat yang baik dan bacaanya panjang-panjang.
"Dia imam shalat yang baik, bacaan ayatnya panjang-panjang," katanya, sebagaimana dikutip dari antara.com, Jumat, 30 Mei 2014..
Sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia tentu saja Jusuf Kalla dapat membedakan mana bacaan yang bagus dan manapula bacaan Al Quran yang tidak bagus. Hal senada juga diungkapkan oleh Anis Baswedan yang kini menjadi tim sukses pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla. Anis Baswedan mengatakan doa iftitah Jokowi lancar.
"Nggak usah ngomong, orang kalau lihat Jokowi jadi imam shalat, dengar saja dia baca doa, baca iftitah, itu lancar kok. Malah yang nuduh itu yang saya ragu bisa baca iftitah sebagus Jokowi," ucapnya seperti diberitakan Kompas Jumat, 30 Mei 2014.
Melihat usaha pencitraan agama yang dilakukan oleh Jokowi ini tentu sangat aneh. Dari mana Anis Baswedan tau doa iftitah Jokowi bagus? Bukankah dalam shalat doa iftitas tidak dikeraskan, atau Anis Baswedan melakukan tes secara langsung mendengarkan doa iftitaf Jokowi?
Begitupula Jusuf Kalla yang mengatakan Jokowi imam shalat yang baik dan bacaannya panjang-panjang. Padahal, baru-baru ini saja beredar video Jokowi menjadi imam shalat di sebuah pesantren dan Jokowi salah dalam melafazkan surat Al Fatihah (Baca: Inilah Kualitas Bacaan Al Quran Jokowi Ketika Menjadi Imam Shalat). Lalu dimanakah Jusuf Kalla mendengarkan seorang Jokowi menjadi imam shalat yang baik?
Hal berbeda justru datang dari kubu Prabowo dalam hal pencitraan agama ini. Ketika Jusuf Kalla menantang lomba baca Al Quran antara calon presiden, Prabowo dengan rendah hati menjawab bahwa bacaan Al Quran Jusuf Kalla justru lebih baik.
"Ya..., pasti Pak JK lebih baguslah, beliau kan Ketua Dewan Masjid," ujar Prabowo di Jakarta, Sabtu (7/6/2014) malam, seperti dikutip dari Tribunnews pada Minggu (8/6/2014).
Selain itu, Prabowo mengaku bingung mengapa dia sampai ditantang Kalla beradu kemampuan membaca Al Quran dengan Jokowi terkait pemilu presiden ini. Prabowo merasa tak pernah mengaku-ngaku hebat membaca Al Quran.
"Kenapa, kenapa (saya ditantang membaca Al Quran)? Jelas lebih baik orang lain, saya kan tidak pernah mengatakan saya hebat (soal baca Al Quran)." tambah Prabowo.
Dari hal ini maka nampak jelas bagi kita bahwa, siapakah sesungguhnya calon presiden yang sedang memanfaatkan agama sebagai politik pencitraan dan tentunya hal ini sangat disayangkan karena yang dicitrakan tidak sesuai dengan fakta-fakta yang diungkap di lapangan.
Oleh: Abu Faguza Abdullah
(kasurau)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment