Oleh : Nasrulloh Mu
Aku termasuk orang yang tidak pergi ke GBK, namun aku merasakan nuansa hati para kader PKS.
Dari tempat ku telah disiapkan bus namun pertanyaannya dari mana uangnya untuk membayar bus tersebut ? Akhirnya aku dan teman-teman ku mengumpulkan uang maka terkumpulah uang sebesar Rp. 300.000,-
Uang itu masih kurang untuk membayar bus, alhamdulillah dari grup-grup kaderisasi lain ternyata mengumpulkan uang seperti grup ku juga akhirnya terkumpulah uang untuk membayar tunai bus tersebut.
Ada cerita, dari satu DPC PKS. Hasil estimasi, jumlah peserta harus ditampung dengan 5 bus. Lalu bagaimana cara membayar bus tersebut ?
Akhirnya biaya bus pun dilelang kepada kader. 2 orang menyanggupi untuk membayar 2 bus. Sedangkan 3 bus lainnya hasil kumpulan uang dari grup-grup kaderisasi yang lainnya.
Bagaimana dengan makannya ? Atas inisatif para kader wanita, mereka dengan inisiatif sendiri memasak nasi bungkus di rumah untuk diberikan kepada para simpatisan. Ada kader wanita yang membelikan roti, lontong dan air minum untuk para simpatisan.
Pagi harinya seluruh kader dan simpatisan berkumpul dilokasi yang sudah ditentukan. Yang cukup tercengang ternyata para simpatisan membawa minuman dan makanan sendiri. Mereka tidak meminta sesuatu pun kepada kader PKS.
Mereka yang mengeluarkan dana dan berkorban bukanlah caleg, mereka adalah kader biasa yang selalu bergerak diakar rumput.
Semoga suasana hati ini terdengar dan terbaca para caleg PKS yang nanti terpilih. Bahwa kehadiran mereka di Legislatif dan eksekutif berasal dari perjuangan kader dan simpatisan yang ikhlas dalam berkorban.
0 comments:
Post a Comment