By: SELIDIK
****
Imam Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, "Waktu dilantik menjadi SYaikh Al-Azhar, saya ulurkan tangan menjabat tangan Syaikh Al-Azhar yang baru. Saya bersama saudara-saudara (ulama) yang lain, dengan penuh ikhlas mendukung.
Kami lupa atau melupakan perilaku (Ahmad Thayyib) sebelum menjadi Syaikh Al-Azhar. Saat ia menjadi rektor di Universitas Al-Azhar, pernah menuduh para mahasiswa dengan tuduhan yang tidak pernah dilakukan. Tuduhan demi menyenangkan pemerintah Mubarak.
Kami pun lupa dan melupakan, bahwa ia pernah menjadi anggota aktif partai berkuasa. Bahkan aktif di komisi politik. Waktu itu kami katakan, 'Semoga Allah memaafkan apa yang terdahulu. Kita buka lembaran baru.' Namun sangat disayangkan, yang kami temukan dari dirinya hanyalah sikap bebalnya berada dalam hegemoni kudeta yang membonsai revolusi 25 Januari.
Juga menghancurkan kemerdekaan, kemuliaan, demokrasi, syuro, konstitusi, sistem sipil yang baru, trias politica. Semua dihancurkan kudeta. Perilaku demikian sama sekali bukanlah perilaku yang ditanamkan Al-Azhar. Juga Hai'ah Kibar Ulama Al-Azhar tidak didirikan untuk berperilaku demikian."
0 comments:
Post a Comment