Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal dekade 70-an.
Pada awalnya orang banyak percaya bahwa pencantuman Barcode pada suatu produk pabrikan semata hanya untuk mempermudah pengindentifikasian dan klasifikasiannya. Namun pada perkembangannya kemudian, Barcode dicurigai sejumlah kalangan sebagai salah satu alat bagi pihak Konspirasi Internasional untuk menguasai dunia menuju apa yang sekarang dikenal dengan istilah “The New World Order” / Tata Dunia Baru, yaitu suatu keadaan di mana seluruh negara-bangsa di dunia ini tunduk pada kekuasaan "Amerika Serikat dan Zionis Israel".
Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti, dan Pengkaji Alkitab.
Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, AS, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” terbitan tahun 1982.
Menurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan:
Tahap pertama
Dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini.“Tahun ini merupakan awal bagi mereka dalam memberikan identifikasi pada tiap barang yang ditandai dengan angka pada tingkat manufaktur. Barcode mulai digunakan, diselaraskan dengan sistem komputerisasi yang mampu membaca kode-kode tersebut. Sasaran utama tahap ke satu ini adalah untuk menyeragamkan sistem dan pabrik komputer raksasa di seluruh dunia, agar mampu mengenali kodifikasi di atas."
Tahap kedua
Dimulai tahun 1973." Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal.
Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya.
Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card)."
Tahap ketiga
Meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.
6 garis batangan sebagai sekat mewakili simbol "666"
Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13!
Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Walaupun kadangkala ada juga yg tak sampai 13 angka tapi pasti akan ada 6 garis panjang sebagai sekat angka barcodenya. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya. Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666.
Arti tiap angka pada barcode
Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode:
“Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan… “
Secara garis besar kelompok atau Rezim ini mengawali dengan memanipulasi Emas dan perak dan akan mengakhirinya dengan penggunaan Microchips yang akan di tanam di bawah kulit manusia.
Standarisasi uang kertas, kemudian ke uang plastik yang terdiri dari karu kredit, kartu debet dan sebagainya berasal dari negara amerika, dan bukan hal yang kebetulan belaka jika pemberlakuan
Barcode dan microchip berawal dari negara ini. hal ini selaras dengan lambang negara AS yang banyak sekali mengandung Falsafah dari cita-cita rezim rahasia tersebut seperti seloka Novus Orde Seclorum (Tata Dunia Baru) simbol 13 dan 666 serta piramida Illuminati yang terdiri dari 13 Tingkatan.
Sekarang setiap orang yang memegang kartu kredit maka seluruh data pribadinya telah ada di dalam pusat database perusahaan kartu kredit tersebut. Informasi yang sangat privacy ini menjadi hal yang sangat telanjang dihadapan produsen kartu kredit yang semuanya berpusat di Amerika Serikat. Dan satu lagi pertanyaan adalah sumber data seseorang dalam kartu kredit dengan sistem kekeluargaan Yahudi yang menganut sistem darah IBU, Jika anda memegang kartu kredit dan hendak mengetahui segala informasi tentang kartu kredit anda dengan menelepon call centre, maka pertama yang pasti di tanyakan sang operator nama Asli ibu kandung anda, Bukan ayah anda.
Dengan simbol-simbol religiuitas mereka sepertinya tidak ada satu wilayah atau sistem pun di dunia sekarang ini yang bersih dari jejak mereka.
Singkatnya, konspirasi akan menumpuk dan menyedot uang kontan masyarakat ke dalam lemari besi mereka, juga emas dan segala batu mulia, serta mengunci rapat-rapat lemari itu, sedang ke tengah masyarakat mereka hanya memberikan ‘uang plastik’ dengan nominal tertentu.
Inilah tipu daya mereka sehingga semua manusia pada saatnya nanti akan tunduk pada konspirasi. “Semuanya ini hanya terjadi dalam satu masa bagi seluruh umat manusia, yakni pada hari akhir zaman!” ujar Stewart.(MINA).
0 comments:
Post a Comment