Gerakan Teror Gulenis (FETÖ), yang dituding berada di balik percobaan kudeta yang gagal, 15 Juli, telah menjadi ‘organisasi masonik modern’, demikian ungkap Deputi PM Numan Kurtulmuş, merujuk gerakan rahasia Yahudi Freemansory dengan doktrin dan agenda politik tertentu.
“Kami tahu bahwa orang-orang ini menganggap hanya mereka yang berada dalam kelompoknya saja yang beriman. Mereka hanya menganggap benar (pendapat) kelompoknya dan meninggalkan gagasan persatuan umat. Mereka sejak lama telah menyingkirkan kaum Muslimin dari persatuannya. Orang-orang ini telah membangun gerakan masonik modern dan menjadi Fir’aun, “ kata Kurtulmus.
Dia lebih lanjut menyebut organisai mereka sebagai “agama baru”.
“Kenyataannya, mereka menjadi agama baru. Mereka masuk kedalam fase supremasi agama yang menggabungkan keyakinan Islam dengan keyakinan agama lain sehingga menimbulkan kekacauan. Salah satu aspek terpenting yang menjadi problem dalam keyakinan mereka adalah tidak dapat menerima jika kaum Muslimin tidak mengikuti pendapat dan keyakinan mereka. Kaum Muslimin tidak dianggap ‘orang lain’. Kaum Muslimin yang tidak berada dalam kelompoknya sebagai ” bukan Muslim’ dalam pengertian mereka, bahkan sekalipun terlihat 99 persen kemusliman, karena tidak berasal dari mereka,” rinci Kurtulmuş.
Dia juga menegaskan problem terbesar FETÖ adalah sikap taqiyyah sebagai mekanisme pertahanan diri.
“Secara epistomologis, problem terbesar mereka adalah bahwa mereka menjadikan taqiyyah sebagai bagian aqidah mereka. Taqiyah adalah salah satu aspek terpenting aqidah dan jamaah mereka,” ungkap Kurtulmuş
Dalam sejarah taqiyyah menjadi alat bagi sementara kelompok Islam untuk menyembunyikam keyakinan aslinya demi alasan keamanan atau lainnya. Syiah adalah salah satu kelompok Islam yang menjadikan taqiyyah sebagai prinsip dan implementasi iman.(permatafm)
0 comments:
Post a Comment