Sunday, 11 May 2014
Mufti Arab Saudi: Boko Haram Sesat dan Perlu Bertaubat
Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh, mufti besar Arab Saudi mengatakan Boko Haram merupakan gerakan radikal yang sesat. Mufti menyarankan agar kelompok itu bertaubat karena telah menempuh jalan yang salah.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai pimpinan Muslim dunia yang bergabung untuk mengecam pimpinan Boko Haram Abubakar Shekau yang mengaku bahwa Allah menyuruhnya untuk menjual gadis-gadis yang diculik itu sebagai pengantin paksa.
“Ini kelompok yang sudah dibentuk untuk mencoreng citra Islam dan harus diberi nasihat bahwa jalan mereka salah dan mereka harus dibuat untuk menolak ajaran itu,” katanya kepada surat kabar berbahasa Arab al-Hayat dalam wawancara yang diterbitkan Jumat.
“Kelompok ini tidak berada di jalur yang benar karena Islam menentang penculikan, pembunuhan dan kekerasan,” katanya sambil menambahkan bahwa menikahi gadis yang diculik itu dilarang. (ROL/sbb/dakwatuna)
Artikel Terkait Mufti Arab Saudi: Boko Haram Sesat dan Perlu Bertaubat :
Aleppo Akan Jadi Saksi “Pembantaian Paling Mengerikan”, Assad Bahagia Jika Erdogan DikudetaRusia dan rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad telah membombardir Aleppo, provinsi bagian utara Suriah, baik dari darat maupun ...
Peran Campbell dan CIA dalam Kudeta Turki?Menyusul penangkapan dua jenderal Turki yang bertugas di Afghanistan, maka keterlibatan Jenderal John Campbell dalam kudeta 15 Ju ...
Pangkalan Udara Akinci Basis Para Kudeta Akhirnya di Tutup Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, pada Jum’at (29/7/2016) mengatakan bahwa pangkalan militer yang digunakan oleh komplotan k ...
Kudeta yang Gagal Menguatkan Harapan Pembisnis Suriah Untuk Investasi di TurkiPersatuan antara rakyat Suriah dan Turki ketika mereka berdiri bersama melawan kudeta yang gagal di Turki 15 Juli lalu memiliki e ...
Resep Mencegah Kudeta di Turki*Talha KöseMalam 15 Juli mungkin menjadi salah satu malam terpanjang dalam sejarah politik Turki. Junta dalam tubuh militer yang ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment