Sunday, 22 September 2013
Israel Berusaha Pertahankan Rezim Militer Mesir
Majalah New York Time mengutip pernyataan dari pejabat tinggi Israel bahwa negaranya sudah memulai operasi militer dan diplomasi. Pejabat tinggi Israel melakukan hal tersebut di Amerika serikat serta Eropa yang menyerukan agar memberikan dukungan kepada rezim sementara Mesir yang didukung oleh militer di sana.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa para duta besar Israel di Washington, London, Paris, Berlin, Brussel dan ibu kota lainnya akan melakukan pertemuan dengan menteri luar negeri negara tersebut.
Pejabat Israel mengatakan, “Militer Mesir adalah harapan satu-satunya untuk menghalangi situasi chaos lainnya yang akan terjadi di Kairo.” Israel berusaha berbicara dan melakukan pendekatan dengan pejabat-pejabat yang memiliki memiliki pengaruh yang tujuannya kurang lebih, “Jika kalian tidak senang apa yang dilihat yang kalian lihat di Mesir apa alternatifnya? Menurut Israel cuman ada dua pilihan yang harus dilakukan di Mesir diperintah oleh militer atau terjadi chaos.”
Sementara itu koran Jerusalem Post Israel beberapa hari lalu mengatakan, Israel sedang melakukan dan memimpin diplomasi di sejumlah negara barat. Diplomasi tersebut dilakukan di Washington, Brussel dan sejumlah ibukota Eropa lainnya. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan pemerintah di negara-negara tersebut agar berhenti mengecam penggunaan kekerasan yang berlebihan dari pihak keamanan aparat keamanan Mesir dalam menyikapi pendukung presiden Mursi dan Jamaah Ikhwanul Muslimin.
Harian tersebut mengatakan sejak junta militer Abdul Fattah Al-Sisi menggulingkan dan memakzulkan paksa pemerintah islami di Mesir enam pekan lalu, Israel mulai melakukan usaha diplomasi rahasia melalui negara-negara sahabat untuk menggunakan pengaruhnya dan diplomasinya yang kuat dalam mendukung kudeta dan pemakzulan paksa mursi.
Harian itu juga menegaskan bahwa Israel saat ini sedang melakukan tekanan besar terhadap negara negara sahabat semenjak pekan yang lalu untuk tidak menyebut insiden lapangan Rabi’ah Adawiyah dan Nahdah sebagai pembantaian.
Jerusalem Post mengatakan Israel khawatir kecaman-kecaman yang berlangsung terus menerus dari pemerintah barat akan melemahkan pemerintah yang didukung oleh militer di Mesir. Israel takut hal itu akan dimanfaatkan oleh Jamaah IM untuk menggalang kekuatan dan memperkuat posisinya dalam melakukan negoisasi solusi atas krisis politik di negeri tersebut. (ran/pip)
Artikel Terkait Israel Berusaha Pertahankan Rezim Militer Mesir :
Bebasnya Mubarak Tandakan Kontrol Militer Di Mesir Hampir SempurnaWartawan senior kantor berita CNN, Jim Clancy, menyebut vonis bebas mantan presiden Husni Mubarak oleh pengadilan Kairo pada Sabt ...
Sisi Nyapres, Ini Tanggapan Putra Mursi Putra Presiden Mesir Muhammad Mursi, Osama mengungkapkan bahwa pengumuman Menteri Pertahanan Mesir, Abdel Fattah al-Sisi untuk me ...
Kematian Misterius Satu per Satu Pendukung Kudeta Presiden Mursi Akhir-akhir ini hampir tiap hari ada saja berita tentang pendukung kudeta yang mati menemui ajalnya. Terutama dari kalangan warta ...
Pelajar Hafal Al-Quran dan Ranking 6 Nasional Mesir Ini Akan Dieksekusi mati Oleh Pemerintahan Fir'aun As-SisiUlama dan dai Arab Saudi, Syaikh Muhammad Al-Arifi, mengomentari eksekusi mati yang dilaksanakan penguasa kudeta di Mesir terhada ...
Menteri Mesir Ini Lecehkan Jilbab dan Menyukai Lukisan TelanjangKairo. Menteri Kebudayaan Mesir saat ini, Jabir Ashfur menyerang keras penggunaan jilbab dan membela lukisan berbau pornografi.As ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment