Sunday, 31 July 2016
SEORANG DIRI MEMPERMALUKAN PASUKAN ISRAEL
Wajahnya teduh, nada bicaranya penuh semangat, sangat cerdas, penuh bakti kepada orangtua, dan hafal Al-Quran, itulah gambaran sosok Mohammad Al-Faqih.
Dia adalah pemuda Palestina berusia 29 tahun yang pada hari Selasa, 26/7/2016 lalu mempermalukan kepolisian dan tentara Israel yang berusaha menangkapnya atas tuduhan melakukan aksi yang menewaskan seorang rabi Israel radikal Michael Mark.
Setelah badan intelijen Israel mengetahui keberadaannya di desa Shurif Timur Al Kholil, maka dikepunglah rumah tempat Mohammed Al-Faqih berada. Namun mereka kaget ternyata sang pemuda pemberani itu memberikan perlawanan sengit dengan sepucuk senjata di tangannya.
Merasa kesulitan menundukkan sang pemuda, maka pihak keamanan mendatangkan gelombang bantuan hingga beberapa kali dan itupun masih belum berhasil, hingga akhirnya mereka menggunakan rudal anti tank untuk meluluhlantakkan rumah dimana Al-Faqih bertahan.
Terhitung 6 rudal dilesakkan menghantam rumah, dan belum cukup.. masih ditambah dengan alat berat yang digunakan meremukkan beberapa bagian rumah sekaligus memastikan AlFaqih telah meninggal.
Akhirnya setelah 7 jam "pertempuran" yang melelahkan tersebut barulah Mohammad Al-Faqih berhasil mereka tundukkan. Tak pelak peristiwa ini menjadi buah bibir di Timur Tengah bahkan dunia internasional. (Tentu saja jangan berharap banyak berita ini ada di media mainstream kita).
Muhammad Al-Faqih yang lulusan politeknik dan sempat kuliah jurusan managemen & accounting itu dulunya bekerja di bidang yang cukup bergengsi disalah satu perusahaan telekomunikasi di wilayah Al-Kholil, tapi setelah 5 tahun dipenjara oleh pemerintah penjajah Israel maka ia pun lebih aktif melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel sebagai anggota Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.
Kematiannya dalam operasi pembunuhan terencana yang dilakukan oleh Kepolisian Israel itu membangkitkan semangat baru bagi perlawanan terhadap penjajahan Israel atas Palestina, karena jika satu pemuda dikeroyok sekian regu keamanan Israel baru bisa ditundukkan dalam tempo 7 jam bagaimana jika ada 1000 pemuda seperti Al-Faqih ???.
Kematiannya meninggalkan seorang istri shalehah, seorang gadis palestina yang baru dinikahinya setahun lalu, Semoga Allah Ta'ala memasukan Al-Faqih ke barisan para syuhada.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment