Home »
Alam Islami »
Berita Dunia »
Presiden Erdogan Marah Kepada Pemimpin Barat : Urus Bisnis Anda Sendiri
Saturday, 30 July 2016
Presiden Erdogan Marah Kepada Pemimpin Barat : Urus Bisnis Anda Sendiri
Presiden Turki mengkritik negara-negara Barat karena gagal menunjukkan solidaritas dengan Ankara atas upaya kudeta yang gagal, demikian Aljazeera Sabtu (30/7)
Erdogan menegaskan, negara-negara yang lebih mengkhawatirkan nasib pelaku kudeta dari pada nilai-nilai demokrasi, tak bisa bersahabat dengan Turki.
Berbicara di istana presiden di Ankara Jumat, Erdogan mengatakan para pemimpin Barat yang mengkritik reaksi pemerintah Turki atas kudeta k 15 Juli sebaiknya (para pemimpin Barat itu) "mengurus diri mereka sendiri".
"Ketika 5-10 orang meninggal dalam serangan teror, Anda [negara-negara Barat] sesungguhnya telah membuat seluruh dunia terbakar," katanya. "Tapi bila ada upaya kudeta terhadap presiden Republik Turki, yang selalu melindungi sistem parlementer yang demokratis dan yang terpilih dengan 52 persen suara dalam pemilihan umum, Anda bukannya berpihak pada pemerintah, tapi Anda malah berpihak pada pelaku kudeta."
Erdogan mengatakan ia menarik semua tuntutan hukumyang diajukan terhadap orang yang telah menghina dia. Dalam pidatonya di istana presiden, Erdogan menegaskan bahwa tuntutannya lebih disebabkan karena dipicu oleh perasaan persatuan melawan upaya kudeta. "Saya memaafkan mereka," katanya.
Sebelumnya, Erdogan juga mengkritikKkepala Komando Umum AS yang telah mencela kebijakan keras atas militer Turki yang dianggap merugikan dalam kerangka memerangi ISIS. "Saya prihatin bahwa itu akan berdampak pada tingkat kerjasama dan kolaborasi yang kita miliki dengan Turki yang telah sangat baik," kata Jenderal Joseph Votel berbicara pada Forum Keamanan Aspen di Colorado, AS.
Erdogan langsung menanggapi dengan sangat marah : "Tahu tempat posisi Anda" kata Erdogan, "Jenderal AS Joseph Votel berdiri mendukung komplotan kudeta dengan kata-katanya. Dia mengungkapkan dirinya melalui pernyataannya, "kata Erdogan.
Ia juga mengulangi seruan kepada Amerika agar mengekstradisi Fethullah Gulen, ulama berbasis Pennsylvania yang oleh Turki dituduh sebagai dalang kudeta.(SI)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment