Sunday, 19 June 2016
Situs Bersejarah Khilafah Utsmaniyah di Istanbul Akan Dibangun Erdogan
Istanbul – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (18/06) kemarin mengatakan bahwa proyek pembangunan kembali Taman Istanbul yang sempat memicu protes anti-pemerintah pada tahun 2013 yang lalu akan dilanjutkan, meskipun menghadapi penentangan dari kelompok sekuler di Turki.
“Sebuah proyek yang perlu kita wujudkan dengan sebuah cara yang berani itu adalah taman Gezi di Taksim Square. Kita akan bangun monumen bersejarah ini,” kata Erdogan dalam sambutannya di Istanbul seperti dilansir Middle East Eye.
Proyek monumen bersejarah yang dimaksud Erdogan tersebut adalah rencana pembangunan kembali barak militer di era Khilafah Utsmaniyah yang akan berdiri di atas tanah yang saat ini menjadi lokasi taman Gezi Park. Sejumlah pihak terutama kalangan sekuler Turki menentang keras rencana ini dengan berdalih bahwa proyek itu akan menggusur area hijau di pusat kota Istanbul yang berdekatan dengan Taksim Square.
Pembangunan kembali barak monumental di era-Ottoman yang juga satu paket dengan pembangunan sebuah masjid ini sempat memicu aksi demo kalangan sekuler dan pendukung-pendukungnya pada bulan Mei-Juni 2013, dan diklaim menjadi bola salju kemarahan publik terhadap pemerintahan Erdogan.
Delapan orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat bentrok antara demonstran yang tak terkendali dengan polisi Turki. Sejak insiden itu, otoritas Turki melarang aksi demonstrasi di Taksim Square termasuk acara-acara yang melibatkan perkumpulan massa bagi warga Istanbul.
Erdogan memilih menempatkan proyek monumental tersebut di jantung kota terbesar Turki, Istanbul, yang berada di sisi benua Eropa sebagai cara untuk melestarikan warisan negara. “Jika kita ingin menghargai sejarah kita, kita harus membangun kembali bangunan monumental ini. Dan kita akan membangunnya kembali,”kata Erdogan.
Menyusul kerusuhan 2013, PTUN Turki sempat membatalkan proyek monumental tersebut, namun tahun 2015 yang lalu keputusan itu ditinjau kembali setelah pemerintah lokal Istanbul mengajukan banding.
Reporter : Yasin Muslim/kiblat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment