Thursday, 23 June 2016
Logika aneh Parpol; Memilih Gubernur Ahok Yang tidak di Cintai Warganya
Partai politik bertujuan mencari dan mendapatkan suara rakyat untuk berkuasa, dalam mencari dan mendapatkan dukungan suara rakyat partai politik biasa melakukan pendekatan aspirasi, aspirasi rakyat adalah aspirasi Tuhan
Partai politik bekerja berdasarkan aspirasi rakyat, agar dukungan rakyat kedepannya akan tetap dan beralih kepada mereka
Namun semua logika itu kini menjadi terbalik, ketika partai politik seolah berlomba memilih Gubernur Ahok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022
Sementara Figur Gubernur Ahok dimata rakyatnya sendiri sudah ‘bukan’ menjadi orang pilihan untuk menduduki kursi DKI 1
Bukan berdasarkan hasil survey; namun sebuah kenyataan dilapangan; tengoklah bagaimana warga koja menolak kedatangan sang gubernur, lalu yang terakhir peristiwa penolakan hingga bentrokan yang terjadi di Penjaringan, karena menolak kedatangan sang gubernur kedaerahnya
Penolakan itu sebuah fakta, bahwa rakyat atau warga Jakarta sudah tidak mencitai sang gubernur nya sendiri, lalu mengapa partai politik ramai ramai mendukungnya?
Adakah kesepakatan diantara mereka, adakah transaksi yang disepakati atas dukungan tersebut? karena melihat realitas yang ada, warga jakarta sendiri sudah anti kepada Gubernur Ahok sendiri
(Adityawarman @aditnamasaya)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment