Sunday, 8 November 2015
Jawaban Nyata untuk Hizb Penebar Fitnah dan Propaganda
Oleh Nandang Burhanuddin
Sedikit dari banyaknya cerita tentang peran turki dalam membantu para Mujahiddin Suriah .
1. Turki membuka perbatasannya untuk semua orang, baik bertujuan perang apalagi kemanusiaan. Memang secara resmi Turki menempatkan pasukan sepanjang garis perbatasan, berpatroli menjaga kawat-kawat berduri yang memisahkan Turki dengan Suriah. Tapi secara tidak resmi Turki mempersilakan semua orang masuk Suriah
Ustadz Fathi Yazid dan Ikrimah Yazed Attamimi serta Ahmad Kindi (Para Relawan misi kemanusiaan) mengalami sendiri kejadian dimana pasukan Turki yang memergoki mereka melintas batas malah mendiamkan dan segera berbalik arah pura-pura tidak melihat. Pernah juga sewaktu keluar Suriah di depan dia tiba-tiba melintas sebuah truk angkut personil berisi belasan Jandarma alias tentara perbatasan Turki. Reaksi mereka sungguh mengharukan. Bukannya menangkap ustadz dan kawan-kawan. Mereka malah memalingkan muka lalu memberi isyarat supaya Ustadz Fathi, dkk segera melanjutkan perjalanan
Kisah serupa bukan cuma dialami Fathi. Ratusan orang Indonesia yang datang ke Suriah pun begitu pengalamannya
2. Ada sebuah grup mujahidin di Suriah, Namanya grup Mehmet Al-Fatih. Dipimpin seorang muhajirin Turki, Mayoritas anggotanya mujahidin asing. Suplai senjata mereka dari militer Turki. Tentu tidak secara resmi, Tapi semua tau , banyak senjata canggih yang mereka miliki cuma bisa dimiliki militer negara, Bukan cuma senjata yang umum dijumpai di medan perang. Mereka punya senjata penghancur tank dengan penuntun laser, Alat penggali terowongan bawah tanah, Dsb. Banyak personil grup ini anggota militer Turki, Tentara aktif, Bukan mantan, Masih menerima gaji dari Turki, Dan ditugaskan untuk melatih grup-grup mujahidin
Salah satu peran penting mereka adalah membantu pemulangan para mujahidin asing yang habis visanya karena sewaktu masuk Suriah para mujahidin itu melalui Turki dan maksimal visa berlaku 90 hari. Kalau melalui grup ini insyaAllah aman dari deportasi atau penangkapan. Selain itu mereka bisa membuatkan pasport Turki untuk para pengungsi yang punya tempat tinggal di negara lain karena pasport Suriah banyak ditolak. Banyak dari para pengungsi yang mereka bantu kemudian masuk Malaysia dan sampai sekarang dilindungi dan diayomi oleh negara tetangga kita itu
3. Tercatat dua kali Jandarma menghajar pesawat MiG Suriah. Satu kali pada peristiwa bombardemen Yamadiyah sekira 2 tahun lalu. Ketika itu pesawat-pesawat MiG Suriah menghujani wilayah perbatasan Latakia - Turki dengan roket dan bom. Salah satu lokasi yang kemudian dijadikan pos pengungsian warga sipil adalah daerah Yamadiyah, itu tempat pengungsian tepat persis di depan hidung pos Jandarma di seberang kawat berduri
Suatu kali sebuah pesawat MiG Militer Suriah melayang diatas Yamadiyah, Menarget warga sipil yang berlindung di sana demi melemahkan mental mujahidin. Seorang saksi mata menceritakan pada Ustadz Fathi bahwa begitu roket pertama ditembakkan pesawat MiG, Segera peluru anti pesawat udara milik Turki dilesakkan dan mengejar pesawat sialan itu !
Terjadi kejar-kejaran di udara antara pesawat MiG dengan peluru yang memburunya. Belum puas menembakkan satu peluru, Jandarma membidikkan lagi peluru keduanya yang berduet dengan peluru pertama segera menghajar sasaran ! Pesawat MiG apes itu terkena buntut dan sayapnya, Meledak di udara, Terbelah lalu jatuh di dalam sebuah lembah di Jabal Turkman !
Singkat cerita, terjadi deal antara Turki dengan mujahidin supaya dikabarkan bahwa pesawat MiG terkena senjata anti pesawat milik mujahidin yang sederhana, Bukan ditembak Jandarma. Bangkai pesawat sebagai saksi sejarah sampai sekarang masih terkapar di tempat jatuhnya. Dan alhamdulIllah hingga hari ini tidak ada satupun pesawat Suriah berani mengincar seluruh camp pengungsi dekat perbatasan Turki !
Kapok !
4. Suplai senjata dari negara-negara pro mujahidin Suriah masuk via Turki. Diantara yang sering di saksikan truk-truk kontainer dari Turki membawa ribuan senjata, Baik berat maupun ringan, Seperti AK-47, M16, BKC, Dsb. Dua kali Ustadz Fathi lihat suplai senjata masuk kepada pejuang faksi FSA (Waktu itu belum ada faksi lain karena masih awal perjuangan). Satu kali truk kontainer dikamuflase seperti truk pengangkut logistik pengungsi, Satu kali lagi terang-terangan dan mencolok dengan penjagaan langsung tentara Turki. memang ga terlihat kemana truk-truk itu berakhir, Tapi di lihat dari jalur melintasnya truk-truk itu dan bertanya pada wartawan Turki , senjata-senjata itu akan di berikan kepada para mujahiddin .
5. Turki adalah ibu bagi mujahidin. Di Turki mereka dapat menitipkan sanak keluarganya tanpa takut ancaman Syi’ah dan maju perang dengan tenang. Di Turki para keluarga mujahidin makan minum dan bertempat tinggal gratis, Kalaupun sewa rumah uangnya dari bantuan Turki juga. Maka jangan heran di Turki mujahidin punya kesepakatan untuk melupakan perang dan tidak membawa senjata
“Turki adalah ibu kami, Yang merawat dan menjaga kami. Semoga Allah memuliakan Erdogan beserta para pejabatnya !”
Demikian kesimpulan pernyataan hampir semua mujahidin yang Ustadz Fathi temui dan tanyakan pendapatnya mengenai Turki
akhir kata dari saya . Semoga Allah memberkahi Erdogan, Menjaganya, Menuntunnya sehingga dapat lebih baik lagi, Memuliakannya sebagaimana beliau memuliakan mujahidin dan pengungsi Suriah !
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment