Sunday, 10 May 2015
Setelah Jenggot dan Jilbab, Pemerintah Tajikistan Kini Larang Nama Arab
PEMERINTAH Tajikistan secara resmi mengeluarkan larangan pemakaian nama Arab pada penduduk Muslim di negara tersebut. Demikian dilansir oleh World Bulletin, Ahad (10/5/2015)
Sebelumnya pemerintah Tajikistan sudah melarang pria Muslim untuk mencukur jenggot mereka, anak-anak dilarang pergi ke masjid, perempuan yang mengenakan jilbab dicap sebagai “pelacur”, dan memaksa ribuan mahasiswa mereka di perguruan tinggi Islam luar negeri untuk kembali ke negaranya.
Menurut laporan The Guardian, Presiden Emomali Rahmon telah memerintahkan parlemen untuk mempertimbangkan RUU yang akan melarang pendaftaran nama yang dianggap berbau Arab.
“Setelah adopsi peraturan ini, maka akan dilarang termasuk nama-nama yang menunjukkan benda, flora dan fauna, serta nama-nama berasal dari bahasa Arab,” demikian ujar salah seorang pejabat bernama Jaloliddin Rahimov.
Departemen Kehakiman Tajikistan juga sudah menyiapkan daftar nama-nama yang direkomendasikan untuk para orang tua Tajik.
Islam adalah agama nomor satu di Tajikistan, dan mencapai 98% dari populasi di negeri ini. [sa/islampos]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment