Tuesday, 13 January 2015
Ketua PBNU Bela Syekh Siti Jenar Yang Mengatakan, ‘Aku adalah Allah’
Jika kita menonton sebuah video di Youtube berjudul Prof Dr KH Said Aqil Siradj ; Ketum PBNU ; Ceramah Maulid 11 Januari 2015 di Sidoarjo yang dapat diakses di tautan http://youtu.be/KcLdtRujRig pada 8 menit terakhir, kita akan dapati dengan jelas dan terang bagaimana Said Aqil Siradj meyakini kebenaran Syekh Siti Jenar yang divonis hukum gantung oleh Sunan Kudus karena kesesatan wihdatul wujud-nya.
Pada saat itu Siti Jenar mengatakan, “Aku adalah Allah dan Allah adalah Aku”.
Said Aqil Siradj dengan mantapnya mengatakan, “Ini adalah benar, kalau saya hidup saat itu, saya siap jadi Pembela Siti Jenar….dia itu benar.”
Kemudian ia berulang-ulang membenarkan keyakinan sesat ini dengan mantap dan memberi contoh berupa ungkapan-ungkapan yang semakin meyakinkan bahwa dirinya adalah tokoh kuat dalam mengusung aliran sesat “wihdatul-wujud”.
Ustadz Yusuf Utsman Baisa, Ketum Perhimpunan Al Irsyad, menyatakan bahwa setiap orang yang berilmu tentang aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah mengerti bahwa keyakinan wihdatul-wujud itu adalah bid’ah yang tingkat kesesatan dan kesalahannya telah mencapai kepada kufur.
“Sehingga para Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah menolak keyakinan ini dan mengeluarkannya pemeluknya dari Ahlus Dunnah wal Jamaah,” terangnya.
Setiap orang dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah, terangnya, mesti akan tercengang ketika melihat Said Agiel Siradj menerangkan dan memberi contoh bagaimana seseorang dari kalangan manusia bisa bersatu dengan Allah dan Allah bisa bersatu kedalam diri seseorang.
Keyakinan Ittihadul-wujud seperti ini datangnya justru dari aliran-aliran syirik yang tumbuh berkembang di India, dan berikutnya mengalir ke negeri ini dan kemudian menguat menjadi Aliran Kepercayaan yang mengusung slogan, “Manunggaling Kawula Gusti”.
“Yang paling mencengangkan justru, bagaimana orang sesat seperti Said Aqil Siradj ini bisa menjadi Ketua Umum PB NU dan memimpin tujuh puluh juta Muslimin dari kalangan Ahlus Sunnah wa Jamaah?” tanyanya.
“Kita berharap para anggota NU lebih waspada lagi, sehingga orang sesat seperti ini tidak terpilih lagi pada momentum pemilihan yang akan datang,” tandasnya.(fimadani)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment