Saturday, 15 November 2014
Syiah Indonesia Dukung Ahok Jadi Gubernur Karena Baik dan Adil
Dewan Syuro ormas Ahlulbait Indonesia (ABI), Dr. Umar Syahab, pada Muktamar II di Kemenag, Jum’at, 14 November 2014, menyatakan bahwa Pancasila danUUD 1945 sudah final. Pernyataan tersebut, menurut Umar, dilatar belakangi oleh kekhawatiran ingin bahwa Syiah di Indonesia mengimpor ideologi transnasional untuk mendirikan negara Islam. Namun, ia lupa bahwa Syiah juga merupakan ideologi transnasional yang kini berpusat di Iran.
“…Syiah Indonesia ingin mengabdi pada bangsa dan negara, karena itu kami ingin menyumbangkan yang terbaik bagi republik ini,” kata Umar seperti diberitakan situs ABI.
Tentang konsep imamah yang diyakini Syiah, Umar menjelaskan bahwa Imamah merupakan kepemimpinan spiritual. Imamah bersifat transenden yang menjadi penghubung antara yang relatif dengan yang mutlak. Imamah bukan merupakan kepemimpinan profane yang mengatur urusan duniawi. Urusan negara dan pemerintahan di Indonesia telah disepakati sebagai konsensus bersama yang tak berbasiskan akidah Islam.
Syiah sendiri merupakan ajaran yang menggabungkan antara aqidah dan politik. Oleh karena itu, ajaran-ajaran aqidahnya berlandaskan pada kepentingan politik untuk menjadikan Imamah di tangan mereka.
Iran sebagai barometer negara Syiah menerapka kepemimpinan eksekutif di bawah kekuasaan de facto pemimpin spiritual mereka yang saat ini dipegang oleh Ayatullah Ali Khamenei.
Untuk menegaskan sikapnya Syiah Indonesia mengenai finalnya Pancasila, Umar mencontohkan sikap pribadinya yang menerima siapapun yang dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin meskipun dari kalangan non muslim. Ia mencontohkan fenomena Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dipilih warga Jakarta sebagai wakil gubernur. Menurutnya yang paling utama seorang pemimpin dilihat keadilannya dan kualitas dirinya.
“Idealnya memang Jakarta dipimpin muslim, namun faktanya warga Jakarta memilih pak Ahok, ini harus kita terima karena selama ini dia memimpin Jakarta dengan baik dan adil,” papar Umar.(fimadani)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment