Saturday, 15 November 2014
Setalah Bertaubat Tokoh Liberal Ini Ungkap Liberalisasi di Saudi
Kolumnis Arab Saudi, Khaled Al-Ghanami, mengkritik bahwa liberalisme di Saudi adalah benalu yang tidak selayaknya tumbuh di Saudi atau negara-negara Arab lainnya. Hal itu dinyatakannya saat menjadi tamu di stasiun Rotana, Jumat (14/11/2014) kemarin.
Di Eropa, liberalisme memang tidak bertabrakan dengan kondisi, bahkan membawa proyek reformasi sosial dan politik, seperti persamaan dan keadilan sesama manusia. Sangat berbeda kondisinya dengan Saudi, kaum liberal hanyalah ingin bertarung dengan kelompok Islamis, menghadang upaya kehidupan Islami dalam berbagai bidang.
Menurut penganut liberalisme yang sudah bertobat ini, liberalisasi di Saudi hanyalah dilakukan oleh kelompok elit yang hidup mewah. Mereka sama sekali tidak mengerti bagaimana orang-orang miskin hidup. “Coba tunjukkan seorang tokoh liberal di Saudi yang pernah berbicara tentang masalah kemiskinan,” demikian Al-Ghanami menantang.
Tentang hubungan liberalisme dan Islam, Al-Ghanami mengatakan, “Tidak ada yang namanya Muslim liberal. Muslim ya Muslim, liberal ya liberal. Orang yang mengaku sebagai Muslim liberal sebenarnya sedang hidup dalam kebohongan, karena Islam sama sekali tidak membutuhkan paham seperti liberalisme ini.”
Al-Ghanami mengaku tobat dari pemikiran liberal setelah mendapati para tokoh liberal Saudi turut menyerang dan menyalahkan rakyat Palestina pada peristiwa pernyerangan Israel ke Jalur Gaza. Tidak hanya itu, mereka juga membela Israel mati-matian. (msa/dakwatuna)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment