Friday, 14 November 2014
Pahamnya Cetek, Jokowi Sehari Semalam Robohkan Pagar Laut Djuanda
Jualan poros maritim, Presiden Joko Widodo dikritik Pakar Maritik Indonesia, Dr Y Paonganan. Direktur Indonesia Maritime Institute ini mengaku sedih pagar NKRI yang dibangun mati-matian oleh Djuanda terkoyak dan roboh. “Menyedihkan, maaf terpaksa saya harus ungkap ini, saya tidak rela pagar NKRI yang dibangun Djuanda terkoyak dan roboh hanya dalam sehari semalam oleh Jokowi, diobral di Forum APEC,” ungkap Paonganan.
Paonganan mengecam, seharunya pemerintahan Jokowi memahami, tanpa pagar Deklarasi Djuanda, NKRI ibarat savana berumput hijau lalu segerombolan kerbau berebut makan rumput-rumput itu. “Tengok saja, mengapa baru sekarang negara-negara raksasa terang-terangan bersiap membantu pembangunan maritim RI, karena sebelum Jokowi hal itu sangat eksklusif. Pemahaman geostrategi, geopolitik dan geoekonominya cetek, lalu bicara maritim, sama dengan membiarkan rampok menghabisi isi brankasmu...paham!!”
Paonganan mengamati, saat ini Australia dan AS ngotot hendak membuka ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). “Barat-timur melintasi Laut Jawa tapi kita tegas menolak, untuk apa Australia - AS ngotot? Ya supaya bablasssssss, ALKI Barat-Timur sangat riskan jika dibuka, sama dengan memberi akses kamar pribadi kita ke tetangga, bisa-bisa bini kau dicolong!”
Harus diingat, bagaimana strategi Negara lain bisa menembus pagar buatan Djuanda, tentu dengan mengoyak-ngoyak, sedikit demi sedikit, masuk nyolong ikan. “Kalau dibuka bebas seperti ini, berlianmu pun dilahap. Menaklukkan RI, maka kuasailah lautnya terlebih dahulu,” ingatnya.
Menurut Paonganan, “Mereka lupa, bagaimana belanda bisa menjajah kita sekian abad karena mereka menguasai laut, nenek moyang kita dipaksa ke darat. Saya tengok, kalian menari-nari di dalam rumah yang sekelilingnya sedang dilalap api. Tahukah kalian bagaimana Djuanda dan timnya berjuang di PBB sekian tahun untuk membangun pagar itu, lalu hanya dalam sehari kalian mau robohkan!!”
Kalau China, AS, Rusia, lanjut Paonganan diberi peluang untuk ikut bermain-main di dalam pagar yang dibangun Djuanda, maka tunggulah kehancuran NKRI. “Bablasss semua! Saya tiding mengada-ada, silakan cerna dan silakan baca buku saya: ‘9 Perspektif Menuju Masa Depan Maritim Indonesia’, di situ sudah saya tuliskan, mengapa batas maritim RI dengan negara tetangga begitu sulit dibereskan, karena mereka tidak mau pagar NKRI berdiri dengan kokoh, paham!”(FN-04)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment