Berita Dunia Islam Terbaru | Media Islam Rujukan | Portal Berita Islam Terkini | Dakwah Islam Indonesia | Berita Islam Online | Islam Bersatu

Friday, 10 October 2014

Sepertinya, Ahok dan Jokowi sudah terbiasa mencari kambing hitam.


Oleh : Jonru

Yang namanya pemimpin: Jika ada kegagalan seharusnya mereka mengakui bahwa itu kesalahan dirinya. Itu baru namanya pemimpin sejati.

Bukannya malah sibuk cari kambing hitam!

Lagipula alasannya kok karena banyak korupsi? Kalo bawahan ente banyak yang korupsi, dan gara2 itu program ente tidak jalan, itu artinya ente juga gagal memberantas korupsi.

Hm... pejabat seperti ini kok masih dipuja-puja sebagai pemimpin hebat? Emang, apa prestasi Ahok dan Jokowi selama jadi pemimpin DKI?

======================

Ahok: Program TransJakarta Gagal karena Korupsi Anggaran

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/14/10/10/nd7uqt-ahok-program-transjakarta-gagal-karena-korupsi-anggaran

REPUBLIKA.CO.ID, BALAIKOTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku gagal menjalankan program transportasi massal melalui transjakarta selama dua tahun pemerintahannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Gagal kami (program) pengadaan bus transjakarta. Intinya kami ingin menambah unit bus, tapi kami gagal karena adanya mark up anggaran,"ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jumat (10/10).

Pernyataan pria yang kerap disapa Ahok tersebut dikarenakan sejumlah pejabat Dinas Perhubungan DKI Jakarta terlibat penyelewengan anggaran bus transjakarta dan bus sedang. Padahal, menurutnya dengan adanya program itu, pihaknya ingin warga berpindah dari kendaraan pribadi ke transjakarta.

Kejaksaan Agung telah menetapkan sejumlah DKI sebagai tersangka. Diantaranya mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, mantan Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Prawoto, mantan Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Dradjat Adhyaksa dan sebagainya. Terkait pengadaan transjakarta dan bus sedang dalam tahun anggaran 2013 senilai Rp 1,5 triliun.

Melihat keadaan diatas, Ahok mengatakan ke depan tidak ingin lagi melakukan pengadaan transjakarta dan bus sedang di Dinas Perhubungan DKI. Ia memilih membatalkan pengadaan transjakarta di tahun 2014 dan mengalihkan pengadaan ke PT Transjakarta.

"Makanya kami mau ubah pola pengadaan transjakarta tahun 2015-2016 melalui PT Transjakarta dan dengan kualitas bus yang baik,"kata dia.

Selain itu, Ahok menuturkan akan ada perbaikan halte-halte bus. Sehingga tahun 2016 sudah ada perubahan yang signifikan. "Sudah level dunia, termasuk bus-busnya,"imbuhnya.

Sepertinya, Ahok dan Jokowi sudah terbiasa mencari kambing hitam. Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment