Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi pernah menyatakan penolakan kenaikan harga BBM
Sewaktu menjadi Walikota Solo, Jokowi menyatakan, kenaikan harga BBM akan menyengsarakan rakyat.
"Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau, karena mereka inginnya yang murah," kata Jokowi, sapaan akrab Walikota Solo, Selasa (27/3/2012).
Kader PDIP itu juga menyatakan, rakyat akan menolak kenaikan harga BBM. "Saya kira semua yang ditanya inginnya harga BBM tidak naik," kata dia.
Pernyataan Jokowi sekarang sangat berbeda dengan sekarang. Jokowi meminta Presiden SBY menaikkan BBM.
"Akan lebih baik kalau itu disetujui. Tapi, kan kita bertemu dulu," ujar gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Senin (25/8).
Jokowi mengatakan, ia ingin agar SBY mengurangi subsidi BBM dalam APBN 2015. Sehingga, anggaran untuk subsidi tersebut bisa dialihkan pada program prorakyat lain.
Jokowi menyebut, subsidi BBM bisa dialihkan ke sektor produktif yang berhubungan langsung dengan masyarakat bawah. Misalnya, untuk memberi tambahan modal pada pelaku usaha mikro di desa-desa, untuk subsidi pupuk dan pestisida bagi petani, serta untuk subsidi solar dan pembelian mesin kapal bagi nelayan.
Meski demikian, Jokowi mengaku belum tahu berapa usulan kenaikan BBM yang ia inginkan. Ia mengatakan, hal itu baru bisa ia ketahui setelah bertemu dengan presiden. "Setelah bertemu, baru kita tahu kondisinya," kata mantan wali kota Solo tersebut.(petikan)
0 comments:
Post a Comment