Tuesday, 15 July 2014
Ramai-ramai Menunggu Jokowi Mundur dari Jabatan Gubernur DKI
Oleh: Jonru Ginting, Direktur www.dapurbuku.com
TANGGAL 11 Juli 2014 lalu, saya menulis sebuah tweet berbunyi:
Kalau pak @jokowi_do2 sudah yakin menang pilpres, saya tantang utk mundur sbg gubernur DKI SEKARANG JUGA. Ayo di-RT jika Anda setuju.
Link-nya bisa dilihat di https://twitter.com/jonru/status/487402190235897856
Di luar dugaan, tweet ini mendapat respon yang luar biasa dari para penghuni twitterland. Hingga 13 Juli 2014 pukul 05.50 WIB, jumlah retweet sudah mencapai angka 11.865. Ini belum termasuk respon berupa RT atau mention yang tentu saja tidak mudah untuk menghitung jumlahnya.
Respon yang luar biasa ini pun berdampak fantastis terhadap penambahan jumlah follower akun Twitter saya, @jonru. Dari sekitar 17.000 follower menjadi 24.800-an hanya dalam waktu dua hari! Alhamdulillah. Sebuah prestasi yang sama sekali tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Apa yang menyebabkan begitu banyak orang merespon tweet tersebut?
Pak Nukman Luthfie pernah berkata bahwa jika seseorang meretweet sebuah tweet, itu artinya mereka setuju. Hm… mengapa banyak orang yang setuju pada tweet tersebut?
Saya sempat menulis sebuah status di Facebook, meminta pendapat teman-teman, bagaimana analisis mereka terhadap kejadian ini.
Berikut adalah tanggapan mereka. Saya copy paste saja, ya.
“karna banyak orang yg setuju pendapat bapak kalo saya punya twitter pasti saya juga akan me retweet.” (Eva Agasshi)
“sebab kata2nya yg langsung to de point n mungkin awalnya banyak yang nggak mikir sampai sejauh itu (termasuk saya)…Tiba-tiba jreng… status twitter bapak muncul dengan cara berpikir terbalik, jadi bukan mempertanyakan ‘WHY’ saja tapi yang diangkat justru ‘WHY NOT’ sehingga jadi ‘eye catching’ seketika #cmiiw
Tapi negatifnya pola pikir menggunakan ‘why not’ dapat menjadikan sebuah pesan itu terkesan provokatif… Kalau dulu dikenal istilah propaganda, kini bermetamorfosis jadi public relation (kalau untuk yg positif)… Dulu iklan salah satu produk rokok pernah menggunakannya seperti tagline: tanya kenapa? (*Saya sengaja nggak mau nyentuh ranah substansi komennya)…ini juga mampir ke wall bpk karena lihat di newsfeed ada yg beda sendiri dibanding hiruk pikuk share2an link lainnya #cmiiw sebab cuma tertarik mempelajari teks2 yg unik/kreatif/tidak biasa aja”. (Maydina Zakiah Siagian)
“Analisisnya sederhana sebenarnya Brother Jonru. Kalimat terakhirnya kan: Ayo di-RT jika Anda setuju. Berarti ada sebanyak 11,605 yang setuju. Tentulah akan ada angka se fantastis itu karena topiknya lagi hot news. he he he. Kasih hadiah dunk!” (Wandi Tambunan)
“karena status itu mewakili bgt pak.” (Ahmad)
“krn byk yg ingin menantang keberanian Jkw.” (Novia Syahidah Rais)
“Menurut saya Bang Jonru, rakyat INDONESIA terutama orang yang berPENDIDIKAN, semakin banyak yang sadar dengan fenomena Jkw saat ini. Bukannya saya menghina atau menyepelekan orang yang tak mengenyam pendidikan ya, tapi pada kenyataannya saya lihat banyak kalangan berpendidikan di Solo yang notabene pernh dipimpin pak Jkw justru mendukung pak Prabowo. Mereka tak menelan mentah2 info dr media tv tp mereka jg mencari info dr berbgai sumber, tau kondisi lapangan dan tentunya mereka lbh bs membandingkan. Sdgkn rakyat yang kurang mengenyam pendidikan mrk lbh serg menelan mentah2 dan taklid buta, kebanyakan hnya karna pak Jkw merakyat mrk lantas berpikir beliaulah yang paling tepat dan hebat tanpa menganalisis dr sisi lain…sekali suka ya suka, mau ada salah dianggap gak salah. Ini hal sepele ya Bang, tp org pintar pasti jg mikir Bang knp berita pak Jkw makan pakai tangan alias gak pakai sendok saja diberitain. OMG Helloo…. Kurang bahan apa ya? Hehehe” (Fafa Fathurrohma)
“Saat itu saya langsung RT karena saya yakin Jokowi ga yakin.” (Boediman Soemali)
“Petisi tidak langsung.” (Enjang Anwar Sanusi)
“ada salah satu fans nya dia menjawab dengan membuat status. Bahwa dulu saja mau ngundurin diri ditolak mendagri krena tak di izinin oleh DPRD.” (Sultan Ramdhani)
“Baca komen di atas (maksudnya Sultan Ramdhani) jadi geli juga ada aja yang udah menunjuk dirinua sendiri sebagai humas merangkap pengacara juga kuasa hukum Jokowi dengan menjawab “tantangan” itu. Ya lucu juga jawabannya. Logikanya kalo nanti dia tidak boleh mundur juga sama DPRD, apakah ini berarti dia akan menjabat presiden (kalo terpilih) dan gubernur sekaligus? Kemudian atas dasar surat pengunduran diri gubernur DKI, presiden memberhentikan Jokowi sebagai gubernur?” (Anton S. Pramono)
* * *
Oh ya, ada mas Hadi Gunawan (@hadigunawan) yang merespon tweet saya tersebut dengan kalimat berikut:
“Mas @jonru, pengunduran diri kepala daerah ada mekanisme melalui DPRD, mendagri lalu presiden. Ga bisa langsung. Baca http://produk-hukum.kemenag.go.id/downloads/a9d8f575dc29d67e24481b916d6e560f.pdf”
Ya, saya belum paham soal aturannya. Dan terima kasih mas Hadi Gunawan atas pencerahannya.
Namun saya kira, terlepas dari aturan yang ada, INTI dari tweeet ini adalah MENUNGGU KEBERANIAN JOKOWI untuk mundur sebagai gubernur DKI.
Kita semua sudah tahu: Ketika nyapres, Jokowi tidak mundur dari jabatan Gubernur DKI. Padahal seharusnya, secara etika politik, dia mundur. Hatta Radjasa misalnya, dia langsung mundur dari jabatan menteri, bukan?
Apalagi karena KATANYA Jokowi sudah mengklaim kemenangan berdasarkan hasil quick count. Seharusnya keyakinan itu membuat dia benar-benar legowo untuk segera mundur dari jabatan Gubernur DKI.
Namun apa faktanya? Hingga saat ini beliau masih bertahan pada posisi serba menggantung.
Dari ribuan orang yang merespon tweet saya tersebut, HAMPIR SEMUANYA setuju dan menantang Jokowi untuk mundur dari jabatan gubernur DKI. Respon negatif memang ada (misalnya yang menyalahkan atau mencela saya). Tapi jumahnya hanya beberapa saja.
Ya, saya hanya berharap… semoga tweet yang di-retweet lebih dari 11.000 tersebut sudah dibaca oleh Jokowi, dan menjadi bahan renungan tersendiri baginya. Aamiin…
Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan.
NB: Ide tweet tersebut sebenarnya bukan dari saya. Tweet ini saya tulis secara spontan setelah membaca status salah seorang teman FB saya, mas Indra Kurniawan.. Berikut saya copas kalimatnya:
“Udah yakin jokowi menang kan? Gimana kalo kita bantu untuk segera mengundurkan diri dari kursi gubernur?” []
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment