Saturday, 7 June 2014
Ini dia, 10 Tanda Kekalahan Jokowi JK dalam Pilpres 2014
Oleh : Sakhi Zaidan
1. Publik gagal menangkap kesan Jokowi JK sebagai sosok yang lebih baik dari Prabowo Hatta. Alih-alih menimbulkan citra positif, ber-bajaj ria ke KPU yang diikuti dengan beredarnya foto Jokowi dan Anies Baswedan dalam pesawat pribadi membuat publik menilai Jokowi JK lebay saat daftar ke KPU.
2. Penampilan serta pidato Jokowi dalam acara resmi di KPU yang kurang sakses Dibandingkan Prabowo membuat publik bertanya seputar kapasitas Jokowi sebagai presiden yang harus memiliki kemampuan lokal maupun global. Ini ditambah lagi beredarnya video wawancara dalam bahasa Inggris yg dilakukan Prabowo, Jokowi dan reporter media asing. Prabowo tampak mengalir, sedangkan Jokowi terbata-bata.
3. Publikasi yang massif tentang deklarasi dukungan terhadap Prabowo Hatta dari berbagai kelompok masyarakat mengesankan pasangan tersebut lebih didukung ketimbang Jokowi JK
4. Jika dalam pileg lalu, Jokowi lebih banyak terkesan santun, tidak menanggapi sindiran yang diarahkan kepadanya, dalam Pilpres justeru sebaliknya. Jokowi terkesan banyak menyerang Prabowo Hatta.
5. Gagasan dalam visi misi yang dianggap tidak genuine milik Jokowi dan membuat masyarakat kurang respek seperti jalan tol laut yang ternyata merupakan gagasan Pendulum Nusantara yang sudah dimasukkan dalam Program MP3EI, pencabutan subsidi BBM dalam 4 tahun, serta gagasan kepolisian di bawah kementerian. Kaum intelektual melihat visi dan misi Prabowo Hatta jauh lebih membumi ketimbang Jokowi JK.
6. Isu sensitif tentang PDIP yang menginstruksikan kader partai tersebut mengawasi para khatib pada waktu salat Jumat membuat umat Islam kecewa. Namun alih-alih melakukan bantahan secara cerdas, salah seorang juru bicara Tim Jokowi JK justeru membenarkan isu tersebut. Alasannya kampanye hitam terhadap Jokowi JK di masjid-masjid yang dianggap masif.
7. Publik menangkap Isu tentang pelanggaran HAM yang diarahkan kepada Prabowo justeru hanya dijadikan sebagai komoditas politik. Tahun 2009 ketika Prabowo mendampingi Mega, isu tersebut tak diungkit sama sekali. Ironisnya, publik justeru melihat dalam tim sukses Jokowi JK juga terdapat sosok yang juga diduga terlibat pelanggaran HAM.
8. Di atas kertas, dukungan terhadap Prabowo dari partai politik jauh lebih besar daripada Jokowi JK. Partai pendukung seperti Gerindra, PAN dan PKS, Golkar dan PPP sangat solid. Apalagi jika ditambah dengan dukungan dari Partai demokrat. Bergabungnya Mahfud MD dan Rhoma Irama dalam Tim Prabowo Hatta membuat kekuatan pasangan ini bertambah dan berpotensi menggerus dukungan massa PKB terhadap Jokowi JK. Bergabungnya Mahfud dan Rhoma, diperkirakan bisa membuat lebih dari 50 persen dukungan massa PKB akan beralih ke Prabowo Hatta. Hal yang sama juga sepertinya akan terjadi pada partai pendukung lainnya seperti Hanura, PKPI dan Nasdem.
9. Prabowo lebih cerdik memainkan isu kampanye ketimbang Jokowi. Prabowo ingin mengesankan dekat dengan semua pihak. Tanggapan Prabowo terhadap semua isu yang menimpanya menjadikannya sebagai sosok elegan.
10. Para komandan tim pemenangan Prabowo Hatta jauh lebih populer ketimbang Jokowi JK. Elektabilitas Prabowo Hatta terus meningkat, bahkan sudah mengalahkan Jokowi JK di Jakarta. Sebagai barometer, fenomena kekalahan Jokowi yang masih menjabat sebagai gubernur DKI ini tampaknya akan terus terjadi di daerah-daerah lainnya. ‘Kekalahan’ Jokowi juga bisa dilihat saat sang capres tampil sebagai juru kampanye kandidat gubernur di sejumlah wilayah yang berakhir dengan kekalahan. Jokowi Effect tidak terbukti di daerah2 tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment