Berita Dunia Islam Terbaru | Media Islam Rujukan | Portal Berita Islam Terkini | Dakwah Islam Indonesia | Berita Islam Online | Islam Bersatu

Sunday, 15 June 2014

Hendropriyono Tunggangi PDIP dan Jokowi


Oleh : Saefuddin Sae

Orang pertama yang “menemukan” Jokowi adalah mantan Kepala BIN dan murid Benny Moedani bernama Hendropriono. Kader utama LB Moerdani ini, terduga otak pelaku pembunuhan Munir aktivis HAM dan pembantaian ratusan syuhada jamaaah Warsidi Talangsari Lampung 1989 dan pembentukan teroristainment ala Densus 88.

Hendro juga adalah terduga pencipta, perekayasa serangkaian kegiatan “terorisme” atau lebih tepatnya aksi live show #teroristainment di Indonesia sewaktu menjabat kepala BIN.

Hendro bermaksud menumpang agenda AS yang sedang melancarkan perang global terhadap terorisme paska pemboman WTC 11/09/01. Tujuannya, menarik perhatian AS agar masuk ke Indonesia, kemudian membantu agenda pribadi Hendropriono jadi Presiden RI. Hendro berharap AS berutang budi atas jasa-jasa Hendro yang “membantu” dalam memenangkan perang menumpas teroris di Indonesia.

Modusnya, dengan memberikan “legitimasi dan bukti” bahwa pengakuan Hambali (mujahid yang dijerat #terorostainment dan ditahan AS di Guantanamo) adalah benar. Hambali atas tekanan penyiksaan ala waterboard di penjara Guantanamo akhirnya mengaku pernah 1X kunjungi Ust Abubakar Baasyir di Ngruki. Meski Hambali bilang kunjungannya temui Baasyir ke Pesantren Ngruki hanya satu kali dan tidak bahas apapun, apalagi terorisme, AS tetap waspada.

Perhatian AS terhadap pesantren Al Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah, dimanfaatkan Hendro dengan merekayasa serangkaian gerakan terorisme alias teroristainment di Indonesia, dan buktinya bom meledak. Bom yang meledak dimana-mana ditunggani Hendro seperti Bom bali I (12/10/2), Bom BEJ, Bom Kedubes Australia, dan Bom Bali II itu lalu dimanfaatkan untuk kepentingan Hendro serta memberikan stigma RI negara teroris.

Solo dijadikan pusat medan perang terorisme di Indonesia, gara-gara Hendro. Orang yang dijadikan Ka BIN oleh Presiden Mega, khianati negara RI. Hendopriono adalah kader utama Moerdani. Yang terkenal sebagai ANTI ISLAM, meski Hendro bernama asli Abdul Mahmud Hendropriono, haji lagi!

Sebelum jadi master of terrorist Indonesia, Hendro bersama 1 batalion pasukannya ’sukses’ membantai mati 246 umat Islam jamaah Warsidi di Talangsari Lampung tahun 1989.

Mengapa Hendropriono Membentuk Densus 88

Dalam rangka menjadikan Solo dan Pesantren Al Mukmin Ngruki sebagai pusat medan perang terorisme (abal-abal) di Indonesia, Hendro butuh bantuan Walikota Jokowi yang kini menjadi boneka Hendro.

Meski akhirnya rekayasa Hendro pada “perang terorisme di RI” tercium oleh CIA, FBI dan LSM-LSM AS, Hendro jalan terus. Join dengan Australia

AS yang ‘dikadalin’ Hendro terkait isu terorisme tidak mau bantu Hendro, AS malah mendukung SBY jadi Presiden RI pada 2004 lalu dan berimbas pada marahnya Hendro! Hendro lalu bekerja sama dengan teman-teman dan yunior-yuniornya seperti Luhut Panjaitan dan Dai Bachtiar. Mereka dorong bentuk Densus 88, dengan bantuan Australia.

Sumber Daya di TNI sudah tidak bisa diharapkan lagi untuk “perangi terorisme (palsu)”, Hendro tunggangi Polri Cs untuk membentuk Densus 88. Australia bantu. Maka sejak itulah ABRI Merah mendompleng Polri yang terus dicaci maki karena tindakan teroristainment yang berlebih. Seiring dengan terbentuk Densus 88 maka umat Islam kini mengalihkan perhatiannya dari ABRI merah, tak tahunya masih di dalangi oleh Jenderal jagal yang sama, darah titisan Benny Moerdani Cs.

AKhirnya Australia mau membantu “perangi terorisme abal-abal” di Indonesia karena tekanan politik dalam negeri mereka yang begitu kuat, apalagi korban bom Bali I menewaskan 88 WN Aussie. Kekhawatiran rakyat Aussie baga bola salju dan menganggap terorisme Indonesia sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Karenanya Aussie terpaksa rekrut Hendropriono

Selanjutnya bisa tebak, Hendroprioono jadi agen pemerintah Aussie via ASIS (lembaga intelijen Australia). Hendro dipasok uang, logistik, info, jaringan dan lainnya.

Hendropriyono Tunggangi PDIP dan Jokowi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment