Friday, 13 June 2014
Belum jadi Presiden, Jokowi ingin rebut Ketum PDIP?
Operasi senyap ala intelijen tak hanya terjadi di medan tempur Pilpres 2014. Namun kini juga digelar di internal PDIP. Ini tak lepas dari keyakinan pendukung bahwa Joko Widodo bakal jadi presiden.
Kabarnya, target operasi ini, selain memenangkan Jokowi sebagai presiden, juga mensukseskan Jokowi merebut jabatan Ketua Umum PDIP.
Kongres PDIP masih setahun lagi digelar. Tapi keyakinan berlebihan para pendukung kalau Joko Widodo bakal memenangkan Pilpres 9 Juli 2014 mendatang, membuat internal PDIP memanas menyusul skenario Megawati harus lengser dan Jokowi ditahbiskan sebagai ketua umum yang baru.
Megawati memang Ketua Umum parpol terlama di Indonesia. Namun kemunculan Jokowi kini jadi ancaman bagi eksistensi Mega dan trah Soekarno di internal PDIP.
Infomasi yang diperoleh Jurnal3, para pendukung Jokowi itu menilai, jika Jokowi jadi presiden, maka Jokowi harus lepas dari bayang-bayang Mega, Puan dan struktur elite PDIP yang dekat dengan Megawati.
Pemerintahan Jokowi diklaim akan efektif jika Gubernur DKI Jakarta non aktif itu menjadi ketua umum PDIP.
Dengan asumsi itu, kini internal PDIP menghangat. Karena ada tuntutan agar pelaksanaan kongres PDIP yang seharusnya dilaksanakan satu tahun lagi kini diesak agar dipercepat, apalagi jika Jokowi terpilih sebagai presiden.
Kelompok pro Jokowi tahu pasti, jika Jokowi jadi Presiden, maka Megawati tentu akan ikut cawe-cawe dalam kebijakan pemerintahan. Agar hal itu tak terjadi, maka Jokowi harus menjadi Ketua Umum menggantikan Mega sendiri.
Kabarnya, sejumlah barisan purnawirawan jenderal yang kini ada di belakang Jokowi, sudah menyatakan siap untuk resmi bergabung ke PDIP jika Jokowi menjadi ketua umumnya.
Termasuk salah satu purnawirawan jenderal ada yang siap meleburkan parpol yang ia dirikan untuk melebur dengan PDIP.
Bahkan, ada kabar yang belum terkonfirmasi yang menyebut, jika tuntutan agar Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP tak direspons, maka para pendukung Jokowi siap untuk mendirikan parpol baru.
Ini terlihat dari upaya beberapa pendukung yang mulai membentuk ormas-ormas baru sebagai embrio yang dijadikan daya tawar, akan dapat disulap menjadi parpol jika tuntutan pendukung Jokowi menjadi Ketua Umum gagal.
Operasi ini mendapat sokongan dari faksi P yang didukung oleh eksternal kelompok external PDIP, dan kader-kader PKC dengan dukungan dana yang sangat besar.@arun(jurnal3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment