Wednesday, 26 March 2014
GOLPUT BUKAN KARAKTER ISLAM
Oleh : Ahmad Dzakirin
Saya tidak percaya konsep tidak berpihak ataupun netral (unvalued). Bagi saya, hal-hal tadi bukan karakter agama, karena Islam mengajarkan kita untuk selalu memilih dan berpihak, bahkan untuk hal buruk sekalipun jika ternyata tidak ada pilihan baik yang tersisa.
Untuk itu, saya selalu menawarkan dua hal untuk banyak hal dalam melihat posisi kita. Kita adalah seorang AKADEMISI namun sekaligus AKTIVIS. Karakter akademisi karena kita selalu melakukan analisis dan mengkonstruksi sebuah teori untuk sebuah tindakan. Sebagai aktivis, karena kita bukan teoritikus, pengamat yang berdiri diatas menara gading dan hanya bermain dengan omong kosong. Namun, kita bekerja membuat keputusan dari pengalaman dan keyakinan kita.
Sebagai seorang akademisi, saya tidak melihat ada Partai Islam yang ideal. Karena hampir mustahil, ada 100 persen parpol Islam bersih di dunia politik yang bergetah. Namun, sebagai seorang aktivis, saya harus memiliki pilihan dan tidak GOLPUT. Karena Golput hanya pas untuk orang-orang yang semau gue (negligiance) dan kelompok fundamentalis baik dari kalangan relijius yang sesat berpikir maupun para akademisi yang hidup dalam angan-angan kosong
Jika saya harus memilih ditengah ketidaksempurnaan, maka saya akan memilih PKS (Partai Keadilan Sejahtera) karena hanya PKS yang mengajarkan makna POLITICAL EDUCATION yang sebenarnya. Partai ini mengajarkan derajat kedisplinan ditengah ketidakteraturan (public disorder), pentingnya soliditas dan kebersamaan ditengah tingginya individualisme dan derajat ketulusan ditengah dominannya sikap pamrih dan egoisme sosial. Saya yakin PKS dapat menjadi alternatif untuk Indonesia yang lebih baik. Insya Allah…..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment