Siswa berusia 15 tahun, Mariyah Al-Metwalli Samaha dihukum satu tahun penjara dan didenda puluhan juta rupiah dengan tuduhan kepemilikan selebaran dengan tanda Rab'ah selama partisipasinya dalam demonstrasi mendukung presiden terguling Muhammad Mursi.
Mariyah Al-Metwalli Samaha menjadi tahanan termuda di penjara Mesir setelah Pengadilan Anak di Dakahlia mengeluarkan putusan tersebut, Kamis. Sementara jaksa menuntut hukuman tersebut karena dia dituduh menghasut kerusuhan, menjadi anggota kelompok yang dilarang (Ikhwanul Muslimin) dan menunjukkan simbol Rab'ah tanpa izin, demikian diberitakan oleh MEMO, Sabtu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Aliansi, itu dijelaskan vonis terhadap siswa SMA merupakan tindakan yang kejam dan "aib bagi peradilan Mesir", dan menambahkan bahwa hukuman yang diberikan hanya akan meningkatkan tekad rakyat Mesir untuk mengalahkan rezim militer kudeta.
Pengadilan Mesir di kota Alexandria telah mengeluarkan putusan hukuman kurungan masing-masing 11 tahun dan satu bulan laterhadap 14 gadis pendukung Mursi pada November lalu, serta mengirim tujuh gadis-gadis lain untuk dijebloskan ke rumah tahanan anak karena usia mereka di bawah 18 tahun atas tuduhan tersebut.
Pada saat itu, putusanpengadilan memicu kritik dari organisasi hak asasi manusia internasional dan lokal sebelum akhirnya putusan diveto Desember lalu dan dikurangi dari 11 tahun menjadi satu tahun hukuman yang ditangguhkan, sedangkan tujuh anak di bawah umur dibebaskan.
Sebuah situs independen yang didedikasikan untuk mendokumentasikan kematian, penangkapan dan korban menderita sejak revolusi Mesir pada Januari 2011 mengatakan bahwa pihak berwenang Mesir telah menangkap 21.317 warganya sejak militer menggulingkan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi pada 3 Juli 2013.
Menurut situs tersebut, saat ini 2.590 petinggi dan anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin masih meringkuk di berbagai penjara di Mesir sejak kudeta. Pemerintah sementara yang didukung militer telah "mencap" organisasi terbesar di Mesir itu sebagai “kelompok teroris” pada 25 Desember lalu.
Dari total 21.317 orang yang ditahan di Mesir selama enam bulan terakhir, Wiki Thawra melaporkan 16.387 ditangkap karena dituduh melakukan protes menentang kudeta, 1.431 karena melanggar jam malam yang diberlakukan setelah kudeta, 89 karena melakukan “aksi teroris” dan 80 lainnya karena kekerasan sektarian.(Mi'raj News)
Saturday, 8 February 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment