Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menuding tim survei Lembaga Survei Nasional (LSN) sebagai bayaran pihak tertentu.
Jokowi menolak hasil survei LSN tentang tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap kinerjanya. Menurut dia, survei itu tidak valid.
Secara tersirat Jokowi menyebut survei yang dilakukan oleh LSN adalah titipan partai politik tertentu.
"Survei apapun kita jadikan koreksi, tapi survei juga banyak. Ada yang benar-benar survei, ada juga titipan. Namanya juga tahun politik, biasalah," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/2).
Kendati survei LSN menilai reputasinya menurun, mantan Walikota Surakarta ini mengaku tidak mau terpengaruh sama sekali. Jokowi akan menjawab survei LSN itu dengan kerja keras.
"Paling penting saya dari pagi ke pagi, pagi ke tengah malam, bekerja. Pokoknya kerja dan kerja," ketus Jokowi.
Kemarin, LSN mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Jokowi menurun. Kapabilitas Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta mulai diragukan. Pada Oktober 2013 lalu, tingkat kepuasan berada di angka 68,3 persen. Namun, secara drastis di awal 2014 ini angka tersebut menurun menjadi 46,9 persen.
Peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, menjelaskan penurunan kepuasan warga DKI terhadap kinerja Jokowi terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Padahal, tingkat kepuasan warga pada dua isu itu pada Oktober 2013 lalu berada di atas 75 persen.
Selain itu, penataan pedagang kaki lima (PKL) dan reformasi birokrasi pun dinilai mengalami penurunan. Pada 2013 lalu keduanya berada di atas 75 persen. Sayangnya 2014 ini hanya bercokol di titik 52,7 persen dan 59,7 persen saja.
Lebih jauh, tambah Dipa, bencana banjir dan kemacetan lalu lintas yang belum tertangani serius telah membangun kesadaran sebagian warga Jakarta yang setahun lebih dibius popularitas Jokowi. [ald/rmol]
Monday, 10 February 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment