Home »
Opini »
Kaum Liberal Sekulerisme Kampanyekan Anti PKS, Jagokan Dahlan Iskan - Gita Wirjawan Presiden RI 2014
Sunday, 2 February 2014
Kaum Liberal Sekulerisme Kampanyekan Anti PKS, Jagokan Dahlan Iskan - Gita Wirjawan Presiden RI 2014
Follow Me : @assyarkhan
Survei yang Saya dkk lakukan kali ini adalah pada hari Selasa, 27 Januari 2014. Sasaran Survei kali ini adalah Kaum Penganut faham Liberalisme Sekuler, secara sederhana kelompok Liberal Sekulerisme adalah penganut faham kebebasan dengan memisahkan urusan agama dengan politik. Dalam pandangan kelompok ini Agama tidak boleh ada dalam semua urusan dunia termasuk Politik, Menurut mereka agama itu suci dan Politik itu Kotor sehingga Agama yang suci tidak bisa dicampur dengan Politik yang Kotor.
Sebagaimana yang Penulis sebutkan diatas bahwa sasaran Survei selalu Kita screening berdasarkan target yang diharapkan, Penganut faham sekulerisme Liberal pada survei kali ini bukan aktivis tetapi hanya Pengikut yang pemikiran mereka sudah teracuni pemikiran sekulerisme liberal yang dibawa Alm Gusdur dan Nurcholis Madjid yang sekarang dilanjutkan oleh Ulil Abshar Abdalah yang menjadi Pengurus DPP Partai Demokrat saat ini.
Dalam survei ini ditemukan fakta bahwa Penganut Liberal Sekulerisme mengkampanyekan Anti PKS kepada Publik dengan segala cara, mengajak banyak orang untuk tidak memilih Partai Agama termasuk didalamnya PPP dan PBB, Menurut mereka Ustadz tidak boleh masuk dalam Politik, harusnya mengurus Ummat dan tempat ibadah saja. Kelompok Liberal Sekulerisme ini tidak hanya ada didalam Islam ditubuh Kristen, Hindu dan Budha pun ada, biasanya kebanyakan diisi oleh kelompok penganut kebebasan berpikir tanpa batas bahkan batas agama pun tidak perlu lagi diperhatikan.
Data survei menunjukan nama Dahlan Iskan dianggap sebagai sosok paling tepat memimpin Indonesia, Dahlan yang memiliki track record cukup baik sangat mendukung program Liberal Sekulerisme dan sekaligus kelompok aliran yang diputuskan sesat oleh MUI sekalipun. Dahlan Iskan sebagai “Raja” dari media Jawa Post Group membuka peluang pemikiran liberal didalam Islam melalui Kolom WACANA disemua media Jawa Pos dengan Nara Sumber utama biasanya Ulil Abshar Abdalah.
Kelompok Liberal Sekulerisme dalam survei ini tidak akan memilih Abu Rizal Bakrie karena dianggap tidak bertanggungjawab pada kasus Lumpur Lapindo, Abu Rizal Bakrie yang dianggap melanggar Hak Azasi Manusia bagi masyarakat yng tinggal di dekat Sumur Lapindo wajib mempertanggungjawabkan masalah tersebut, selesai dan tuntas.
Ketika disodorkan nama Jokowi, dalam data survei ini kelompok Liberal Sekulerisme mengkhhawatirkan Jokowi tidak independen karena dipastikan akan “disetir” oleh Megawati, selain itu Jokowi yang sebenarnya lebih dekat kepada Kelompok Liberal Sekulerisme sedangkan Megawati mengikuti jejak sang Ayahnya Ir. Soekarno dekat kepada Sosialisme yang merujuk ke Negara Republik Rakyat China.
Hatta Rajasa didalam survei ini dianggap tidak akan bisa independen dalam penuntasan kasus Hambalang terkait ada nama Ibas dan keluarga Cikeas didalam kasus HAMBALANG, Kelompok ini tidak akan memilih Hatta Rajasa sebagai Presiden bila dicalonkan dengan alasan dikhawatirkan akan melindungi keluarga Cikeas karena Hatta Rajasa saat ini sudah menjadi Keluarga besar dari Cikeas dengan Partai yang berbeda.
Yusril Ihza Mahendra dianggap oleh Kelompok atau Pengikut Paham Liberalisme Sekuler selama ini telah melindungi Koruptor dengan selalu menjadi pengacara banyak Koruptor dengan kamampuan Hukum yang dimilikinya. Dengan alasan ini mereka tidak memilih Yusril Ihza Mahendra
Sedangkan Prabowo Subianto dalam pandangan kelompok Liberalisme Sekuler dianggap memiliki dendam Pribadi ketika menjadi presiden nanti, kasus HAM yang belum tuntas dan kalahnya Prabowo di Pemilu Presiden sebelumnya berdampak pada Politik “Balas Dendam”, dengan alasan ini tidak akan memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2014-2019.
Ketika disodorkan Nama Wiranto, Penjawab Survei dari Kelompok Liberal Sekulerisme tidak suka dengan gaya Wiranto yang terkesan akan meneruskan gaya Susilo Bambang Yudhoyono dalam memimpin, tidak tegas dan terkesan kalem sehingga akan membuat semua keputusan akan dipenuhi tarik ulur dan keragu-raguan, Indonesia saat ini menurut mereka membutuhkan Pemimpin yang karakternya bertolak belakang dengan Presiden saat ini yang dianggap sangat peragu, demikian penjawab survei menjelaskan.
Ketika ditanya, Pasangan mana yang tepat mendampingi Dahlan Iskan, nama Gita Wiryawan dan Anies Baswedan sangat mennonjol.
DAHLAN ISKAN - GITA WIRYAWAN : 83 %
DAHLAN ISKAN - ANIES BASWEDAN : 17 %
Dahlan Iskan - Gita Wiryawan dianggap paling cocok menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014 - 2019 mendatang, Dahlan Iskan yang mirip seperti Jokowi blusukannya sedangkan Gita Wiryawan tokoh yang sukses menjadi Profesional dan jago dalam Loby Internasional.
Dalam Survei ini Partai Demokrat akan tertolong suaranya dari kejatuhan elektabilitas akibat Skandal Hambalang dan Kongres dengan faktor Dahlan Iskan, Kelompok Liberal Sekulerisme yang mengharapkan Dahlan Iskan menjadi Presiden akan memilih Partai Demokrat sebanyak 87 %, Secara utuh suara Kelompok Liberal Sekulerisme di Indonesia dalam Survei ini memilih Partai Demokrat dan memilih Dahlan Iskan sebagai Presiden RI. Apakah ini ada faktor kelompok Liberal Sekuler yang saat ini banyak menjadi Pengurus DPP Partai Demokrat? Wallahu ‘alam.
CATATAN :
Jaringan Islam Liberal sebagai bagian dari Liberalisme Sekuler merupakan Kelompok yang sudah di Fatwakan SESAT dan MENYESATKAN oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena Paham ini telah merusak tatanan keagamaan di Indonesia dan membuat penganut agama Islam menjauh dari Islam itu sendiri, informasi lengkapnya Anda bisa mencari di google dengan kata kunci : Fatwa MUI, Jaringan Islam Liberal.
Didalam Islam disebutkan bahwa tidak ada pemisahan Agama dari kehidupan Dunia, Islam mengatur seluruh Aspek kehidupan baik Budaya, Pendidikan, Seni, Ekonomi dan termasuk didalamnya POLITIK dan Ketatanegaraan. Sehingga Islam disebut sebagai Agama yang mengatur seluruh urusan manusia di dunia.
Dengan dasar inilah MUI memfatwakan JIL (Jaringan Islam Liberal) dalam katagori kelompok aliran sesat dan menyesatkan.
SELAMAT MENIKMATI DEMOKRASI
Jakarta, 2 Februari 2014
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment