Monday, 3 February 2014
3 Capres PKS dari 3 Etnis Berbeda
oLEH : Abah Faiq
Unik juga ya melihat ulah politik partai yang satu ini, kala parpol lain cuma mengusung satu kandidat capres untuk bertanding di pilpres 2014. Partai Keadilan Sejahtera justeru mengusung 3 kader terbaiknya. Siapakah mereka?
DR. H. Hidayat Nurwahid, M.A. (Mantan Ketua MPR RI)
H. Muhammad Anis Matta, Lc. (Mantan Wakil Ketua DPR RI)
DR. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc. (Gubernur Jabar 2 Periode)
Pasca pengumuman penetapannya oleh ketua Majelis Syuro, beragam komentar publik pun berseliweran. Diantaranya: ‘wah PKS ke-pedean niy’, ‘siapapun yang maju ga bakal menang jadi presiden deh’, ‘wow PKS keren’, ‘Majulah PKS’, dan ribuan komentar lainnya.
Munculnya 3 nama di atas sebenarnya rekomendasi PEMIRA (pemilu raya) yang diselenggarakan oleh internal PKS di seluruh provinsi secara serentak pada bulan November 2013 yang lalu. Setelah terpilih 5 besar, kemudian ditetapkanlah 3 besar oleh Majelis Syuro mereka untuk kemudian dilakukan uji publik.
Menambah keunikan ulah PKS, bila dilihat dari aspek kesukuan, 3 nama politisi di atas berasal dari 3 suku bangsa berbeda di Indonesia yakni; suku Jawa, Bugis, dan Sunda. Hidayat kelahiran Klaten, Jawa Tengah, Anis kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, dan Aher kelahiran Sukabumi, Jawa Barat.
Suku Jawa adalah suku terbesar di Indonesia yakni 41% dari total populasi. Suku Sunda adalah suku terbesar kedua setelah jawa yakni 15% dari total populasi, dan Suku Bugis adalah suku terbesar di pulau Sulawesi yakni 2,5% dari total populasi.
Mungkin saat ini 3 politisi di atas masih dipandang sebelah mata oleh para pengamat. Melihat popularitas dan elektabilitas mereka masih kalah jauh dibanding capres lainnya semisal Abu Rizal Bakri, Wiranto, Mahfud MD, Prabowo, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Rhoma Irama, dan tokoh lainnya.
Namun demikian saat ini tiada seorang pun yang tahu pasti siapa pemimpin pilihan Tuhan untuk Indonesia pengganti presiden SBY mendatang. Setidaknya itulah mental optimisme Partai Keadilan Sejahtera dalam menatap masa depan, mereka cuma berkerja, bekerja dan bekerja dalam senyap berkreasi dengan segala keterbatasannya.
Adakah peluang bagi 3 politisi tersebut untuk meraih simpati publik dan tampil sebagai orang nomor wahid di negeri ini? Berbicara soal peluang, siapapun di negeri ini punya peluag dan kesempatan untuk menjadi pemimpin bangsa, tinggal menunggu momentum saja. Yuk kita saksikan saja pertunjukan politik ke depan akan semakin menarik…
Salam Persaudaraan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment