Wednesday, 11 December 2013
Simbol Rabia Makin Mendunia
Surat kabar Inggris The Guardian menyebutkan bahwa semakin meluasnya simbol R4BIA menunjukkan bahwa penolakan rakyat Mesir terhadap kudeta militer semakin meluas. Hal ini seperti dimuat dalam edisi Selasa (10/12/2013) yang lalu.
Penguasa kudeta selalu melakukan usaha memberantas simbol ini. Namun semakin diperangi, semakin meluas. Hal ini membuktikan kebohongan militer kudeta bahwa aksi kudeta mereka mendapatkan dukungan yang luas dari rakyat.
Terakhir, Khalid Bakara, pelajar berumur 15 tahun ditangkap dan ditahan bersama tahan dewasa selama 16 hari, tanpa ada pengadilan. Bakara ditahan hanya karena membawa penggaris bergambarkan simbol R4BIA. Tindakan penguasa yang sewenang-wenang kepada pelajar ini hanyalah pesan untuk menakuk-nakuti kalangan pelajar agar mereka tidak lagi mendukung Presiden Mursi.
Sebelumnya penguasa juga melarang bermain pemain sepakbola Ahmad Abdu Zhahir setelah menunjukkan simbol R4BIA usai mencetak gol dalam pertandingan final Liga Champion Afrika. Bahkan Abdu Zhahir harus dijual oleh klubnya. Juara kungfu juga ditahan karena aksi yang sama saat menerima medali emas dalam kejuaraan kungfu di Rusia. Yang tak kalah menggemparkan adalah 21 mahasiswi gerakan “7 Pagi” yang sempat divonis penjara 11 tahun di kota Alexandria.
Pengacara Bakara, Amru Abdul Maqsud, menyatakan bahwa kasus kliennya murni politik. Menurutnya, penangkapan Bakara bertujuan menekan pendukung Presiden Mursi agar tidak lagi melakukan demonstrasi menentang kudeta. Apalagi di daerah asal Bakara, Balthim, yang terjadi demonstrasi hampir tiap hari.
Abdul Maqsud menyebutkan, Bakara dituduh berafiliasi kepada Jamaah Ikhwanul Muslimin yang terlarang, menjelek-jelekkan militer, dan provokasi tindak kekerasan. Tapi di waktu yang sama, menahan anak di bawah umur bersama para tahanan dewasa adalah sebuah kejahatan yang diancam hukuman seperti tertulis dalam undang-undang. (msa/dakwatuna/theguardian/muslimina)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment