Sunday, 8 December 2013
PKSphobia Dari Kampanye Kerang Hingga Ocehan Haji Haqidin
By; Nandang Burhanudin
****
Kampanye 2014 belum dimulai. Namun genderang perang terhadap PKS mulai massif dan dilakukan terang benderang. Di level nasional, kasus LHI diharap menjadi bumerang. Sedang di level lokal, kader-kader PKS dihadapkan pada kampanye kerang.
Kampanye kerang yang saya maksudkan adalah, kampanye dari kalangan hijau yang tak rela jika konstituen beralih hati dan pindah pandangan. Lucunya, gerakan kerang ini dimotori gerakan Islam yang mengklaim paling Bersyariah, HTI. Partai yang kebetulan tidak lolos ambang batas dukungan dan fokus pada penggembosan suara PKS. HTI seiring dengan gerakan yang mengaku Islam, dan paling Liberal, JIL. Untuk masalah PKS, HTI dan JIL memiliki kesamaan visi dan misi. JIL menuduh, PKS gerakan Wahabi yang kaku. Sedang HTI menuduh PKS sekuler, gak jauh beda sama partai sekuler lainnya. Targetnya sama; PKSphobia.
Saya menemukan, di suatu komplek perumahan dilakukan fogging DB. Ada seorang donatur yang saya tahu jamaah masjid, siap mendanai fogging. Beberapa rumah sudah siap difogging. Namun jurkam kampanye kerang sibuk desas-desus. Bahwa tim fogging adalah dari PKS. Sontak beberapa rumah membatalkan rumahnya difogging. Seakan virus positif kader PKS lebih berbahaya daripada nyamuk DB. Tuduhan pun meluncur. "Tidak tulus..tidak ikhlas..." Padahal kalau cerdas, terima saja foggingnya. Soal nanti mencoblos atau tidak, tergantug kerelaan jiwa di bilik suara.
Suara Haji Haqidin, kini semarak dengan komentar yang terhormat Jubir HTI. Sebagai parpol yang teruji, sepatutnya kader-kader PKS tidak sibuk mengomentari komentar komentator. Pasalnya, tugas HT di seluruh dunia memang dicipta untuk mengomentari berita atau hal-hal yang dipandangnya kurang sesuai dengan selera. Jika sesuai selera HT, dipastikan akan diam seribu bahasa. Tengok saja pembantaian As-Sisi atas demonstran Ikhwanul Muslimin. HT hanya tiarap dan cari aman. Mengapa? Sebab kalau mencaci maki atau menebar fitnah terhadap Mursi+Ikhwan, paling disuruh istighfar. Nah kalau ke As-Sisi, bisa-bisa dihabisi. Takut doong! Karena itulah ajaran pendiri HT, senantiasa kompromi dengan penguasa. Persis sama dengan ke PKS. HTI tahu, kader-kader PKS tidak mungkin menyerang atau melukai orang-orang HT. Paling kalau kader PKS membahas tuntas dengan tinta cinta. Coba kalau ke partai lain, bisa-bisa ditebas tuntas.
Saran saya sebagai pengamat, ikhlaskan hati jika memang PKS berjuang karena Allah. Ingatlah pepatah Luqman bersama putranya saat mengendarai keledai. Apapun yang dilakukan selalu dipandang salah. Yakinlah, Allah tidak akan memberi penghargaan kecuali kepada orang-orang berharga, walau selama berjuang tidak dihargai. So, sikapi komentar juru komentator HTI dengan senyuman. Karena Haji Haqidin hanyalah wayang yang beraksi sesuai pesanan sang dalang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment