Friday, 25 October 2013
Presiden Mursi Layak Mendapat Nobel Perdamaian
Beberapa orang aktivis saat ini mulai melancarkan program menjadikan Presiden Mursi mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian. Di antara aktivis tersebut adalah Hamdi Syafiq. Dia menuliskan dalam akun faacebooknya, Jumat (25/10/2013), sangat bahagia berkesempatan menjadi orang yang pertama kali mengusulkan ide tersebut.
Syafiq mengajak seluruh aktivis kemanusiaan di dunia internasional untuk membantu keberhasilan proyek ini.
Menurut Syafiq, ada banyak alasan yang bisa membuat Presiden Mursi layak mendapatkan penghargaan tersebut. Kita coba bandingkan dengan peraih lain, seperti Nelson Mandella. Mandella meraih Nobel karena menjadi tahanan politik, Presiden Mursi pun saat ini adalah tahanan politik paling terkenal di dunia. Bahkan Presiden Mursi lebih berhak lagi, karena Mandella hanya sekadar tokoh pemimpin politik tanpa jabatan, sedangkan Mursi adalah seorang yang mempunyai jabatan presiden.
Presiden Mursi juga sudah langganan ditangkap dan ditahan pihak pemerintah sepanjang hidupnya. Setelah rakyat memilihnya sebagai presiden, beliau digulingkan, diculik, dan saat ini tidak diketahui tempat penahanannya.
Presiden Mursi saat ini menjadi lambang keteguhan dalam mempertahankan prinsip. Beliau selalu mendapatkan tekanan untuk memaksanya melepas jabatan, tapi hingga kini tetap teguh memegangnya.
Kalau kita bandingkan dengan peraih lain dari Yaman, Tawakkul Karman, dia mendapatkan Nobel Perdamaian karena aktifnya dalam perjuangan reformasi politik di Yaman melawan rejim Abdullah Ali Shalih. Kita tidak ragu mengatakan bahwa peran Presiden Mursi dalam reformasi Mesir jauh lebih besar dari pada peran Karman di Yaman. Peran ini beliau mainkan sebelum, saat dan setelah jatuhnya rejim Mubarak. (msa/dakwatuna/twsela)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment