Pertambahan gelombang massa yang bergabung dengan para demontran tampak secara nyata dan tidak seperti biasanya semenjak adanya pengumuman pembubaran oleh kementeria dalam negeri.
Demontran Lapangan Rabi’ah, semenjak shalat Shubuh tadi menggeram dengan yel-yel:
"dengan nyawa dan darah, kami kurbankan diri ini demi Islam"
"Tetaplah berada di tempatmu dan lindungi lapanganmu"
Tembakan itu hanyalah 'tik' dari suara peluru, lalu engkau tidak merasakan apa-apa lagi"
"Silahkan bunuh satu atau seratus, kami tidak akan menyerah kepada para preman"
”Go wahai As-Sisi, Mursi adalah presidenku“
"Ya Allah Dzat yang Maha Perkasa, yang membunuh kami mencintai neraka"
"Bertahanlah .. jangan jadi pengecut ..meskipun engkau terbunuh dalam jutaan"
Sumber /http://www.egyptwindow.net/ (MAR). BC ust Ulis Tofa
aang.suandi.5
0 comments:
Post a Comment