Baik hati karena menempatkan PKS sebagai partai yang memang berbeda dengan berbagai praktik politik dari parpol gaya lama yang memainkan politik yang cuma pat gulipat merencanakan agenda-agenda yang semakin lama tidak terasa keberpihakannya kepada rakyat dan tidak memiliki niat tulus memberikan kebesaran bagi bangsa ini. BBM naik hanya semakin membuat penderitaan rakyat. Impor daging hanya semakin membuat peternak tidak bisa bergerak. Banyak lagi kisah pilu itu. Sehingga tergambarkan PKS bagaikan datang dari planet lain. Bisa saja planet lain itu adalah refleksi dari surga atas manusia yang dulu sempat hilang.
Kalau kita sepakat situasi politik dan dunia saat ini adalah situasi yang harus banyak kita kritisi bahkan harus banyak dicela, maka tentu saja harus ada yang datang dan berbeda untuk merubahnya. Tentu makhluk-makhluk asing yang berbeda dengan makhluk yang tidak asing akan terlihat aneh. Tinggal sekarang mari kita perhatikan dengan seksama apakah kebedaan itu menunjukkan kedatangan makhluk asing itu memang mengarah kepada perbaikan.
Sejarah bisa membuktikan, sejak manusia pertama sampai detik ini, memang agama selalu menjadi tempat kembali dari setiap keresahan manusia dalam segala dinamika hidupnya. Negara jatuh bangun hilang berganti. Sedangkan agama tetap ada sampai detik ini. Maka, bila berpolitik tidak ingin mati gaya, ambillah agama sebagai motivasi, gerak dan tujuan.
Perkara orang menilai agama di politisir, atau menjual agama, dsb; itu semua hanya penilaian yang serampangan dan tidak perlu. Karena penilaian benar atau tidaknya kita menggunakan agama sebagai pedoman hidup itu mutlak di tangan pembuat pedoman itu, yakni Tuhan yang Maha Esa. Menilai kerja pihak lain seperti itu menunjukkan ketakaburan yang berbahaya kepada pribadi orang tersebut. Karena dia akan terjebak kepada posisi menilai berlebihan dan melupakan kodrat manusia di dunia ini sebagai pemain, bukan penilai.
Jadi manusia hanya terus bekerja menunjukkan apa yang kita yakini dengan refleksi kerja yang lebih baik dari berbagai segi. Maka, bila keyakinan kita dalam berpolitik itu sebagai satu sisi hidup yang harus punya refleksi dalam kehidupan beragama kita, pertanyaannya; bisakah politik yang dijalankan membuat keberhasilan dalam kehidupan beragama kita.
Ketika dunia ini terasa semakin kehilangan orientasi seperti saat ini, maka jelaslah itu karena semakin banyak yang merasa tidak perlu lagi memegang agama sebagai kendali. Ketika politik yang berbicara tentang sebuah cara terlalu dibuat jelimet karena pat gulipat yang berlebihan dan berkepanjangan, maka perlu kembali kepada nilai-nilai agama untuk menyederhanakan kembali politik yang sudah terlalu rumit itu.
Garis besar haluan hidup ini sejak sejarah manusia bergulir sebenarnya adalah rencana Tuhan membawa kita kembali ke surga. Maka, mereka yang selalu mengaitkan berbagai dimensi hidup kepada pedoman yang Tuhan sampaikan, akan menemukan momentum-momentum perbaikan yang hadir bersama perubahan semesta raya ini. Perubahan yang semakin tidak terduga dan semakin tidak pernah kita sangka.
Saya tidak bermaksud mengakui bahwa diri saya atau PKS atau siapapun yang saat ini terus ingin menunjukkan niat baik dalam perbaikan bangsa ini, sebagai pembawa berita bahagia tentang segala kebaikan dari surga yang bisa kita raih dalam politik di negeri ini. Karena itu sama saja dengan takabur seperti yang sudah disinggung di atas. Tapi kalau saya, PKS dan berbagai elemen yang terus bergerak memperbaiki negeri ini merasa ingin mewakili sebagai utusan dari surga untuk kembali membawa kita semua ke sana, maka kami akan terus berpolitik dengan membawakan kabar gembira yang membahagiakan dari surga itu.
Bayangkan bila dengan kenyataan bahwa hari ini, dunia dipenuhi oleh amarah, dengki, dan berbagai pikiran buruk; atas nama apapun, maka apakah kita tidak merasakan sebuah aura surga bila PKS mengajak kita semua untuk kembali meluruskan orientasi hidup dan politik kita dengan cinta, cinta sejati yang menghargai kemanusiaan yang sebenarnya penuh alfa. Sehingga kita saling menjaga dari kesalahan dan saling memotivasi untuk selalu benar dengan penuh kemuliaan.
Bayangkan bila dengan kenyataan bahwa hari ini, dunia dipenuhi oleh tindakan kekerasan sampai kepada pembantaian, memberikan imej buruk, menghukum hanya untuk sebuah kepentingan yang tidak mulia; maka apakah kita tidak merasakan sebuah aura surga bila PKS mengajak kita semua untuk kembali kepada hakikat peran manusia untuk bekerja yang terus menambah nilai. Sehingga dunia ini dipenuhi oleh penemuan-penemuan atua hasil kerja yang membuat hidup lebih nyaman, semudah kehidupan di surga.
Bayangkan bila dengan kenyataan bahwa hari ini, dunia dipenuhi oleh sekat-sekat pikiran yang membuat kita haruas merasa selalu berbeda dan berkonfrontasi, maka apakah kita tidak merasakan sebuah aura surga bila PKS mengajak kita semua untuk kembali membuka hati untuk membuka kerja sama merangkai harmoni. Sehingga kita saling menemukan kesamaan dari pada mencari-cari perbedaan hanya untuk saling menjatuhkan.
Saya yakin, naluri kemanusiaan kita akan kembali berpikir dengan lebih sederhana membaca kerumitan yang terus semakin berbelit. Semoga kehadiran tokoh seperti Jokowi dan tokoh-tokoh inspiratif lainnya juga kehadiran PKS atau parpol dan komunitas lainnya yang terus mencoba menyederhanakan kembali segala kerumitan ini benar-benar membawa kita kembali kepada jalan Tuhan yang berencana membawa kita kembali ke surga-Nya.
Sekarang, tinggal kita semua menelisik hati kita, apakah kita sudah bersama dalam rombongan yang membawa kita ke jalan yang bisa membuat dunia ini surga yang menjadi tangga meraih surga yang hakiki. Rombongan itu tidak harus PKS, karena bisa saja ada kelompok lain yang lebih pantas. Atau bahkan bisa saja ada cara pengelompokkan lain yang lebih pas untuk menapaki jalan itu. Tapi, yang pasti; mari kita periksa diri kita masing-masing; berada di mana kita?
Ketika posisi PKS terasa berada dalam 2 kutub perbedaan global di dunia ini, sehingga dinilai berbeda oleh kedua kubu ekstrim tersebut, maka kami perlu merasa bahagia dan bersyukur dengan peran kami menjadi the matchmaker. Walaupun dampak yang ada saat ini adalah kecaman dari dua kubu ekstrim yang berbeda.
Tapi mari kita renungkan tujuan kita hidup bukan untuk bersama-sama tersesat dalam gelap. Tetapi untuk saling memberi terang dan saling menguatkan cahaya. Sehingga semakin banyak yang melihat jalan karena kita beri cahaya. Maka, berpolitiklah agar semakin banyak cahaya dan jalan itu semakin nampak. Sebagaimana selalu disampaikan oleh Anis Matta yang mengajak semua elemen bangsa ini untuk bersama-sama membuat negeri ini MENJADI SEPENGGAL SURGA.
Terakhir saya merasa perlu memberikan arah tanda zaman yang terbaca dari pidatonya Pangeran Charles;
Pangeran Charles berbicara kepada audiens sarjana di Pusat Studi Islam Oxford yang mencoba untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dari budaya dan peradaban agama.
Pidatonya, menggabungkan agama dengan subjek favoritnya, lingkungan, menandai ulang tahun ke-25 dari organisasi tersebut.
Dia menambahkan : “Kebenaran adalah bahwa kita berbagi planet ini untuk alasan yang baik dan itu adalah kita tidak bisa berada di sini sendiri tanpa adanya keseimbangan lingkungan di sekitar kita.”
“Islam selalu mengajarkan hal ini dan mengabaikan pelajaran itu adalah melalaikan kontrak kita dengan pencipta.”(Andri 24id/Kompasiana)
Tuesday, 13 August 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment