Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menunjukan sikap tegasnya dalam permasalahan kudeta di Mesir.
Pada sebuah pertemuan dengan partai tempatnya bernaung, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), di Istanbul (08/08/2013) dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, Erdogan menyatakan bahwa pada akhir-akhir ini sudah terjadi kedzaliman, kekerasan, dan pembunuhan di Mesir dan Suriah.
"Sebagian orang tak dapat melihat kedzaliman yang terjadi di Mesir. Sebagian yang lain berpura-pura tidak tahu tentang kekerasan dan pembunuhan yang tersebut. Bahkan sebagian lainnya enggan menyebut kejadian di Mesir dengan sebutan kudeta, sedangkan hal itu jelas adalah kudeta Militer. Kami merasakan kepedihan yang dirasakan oleh saudara-saudara kami di Mesir, kami merasakan luka-luka di hati mereka," kata Erdogan dilansir Aljazeera.
Dia juga mengatakan, apabila militer Mesir kembali menyerang dengan menembak mati para demonstran seperti yang terjadi waktu lalu, maka dia menyatakan siap mendukung para demonstran untuk balik menyerang, "Dan kami akan mendukung penyerangan mereka (terhadap pihak keamanan) yang masyru' (terpaksa)," katanya.
Lebih dari 200 orang pendukung mantan presiden Muhammad Mursy ditembak mati oleh aparat keamanan saat unjuk rasa menentang kudeta, sejak Mursy didepak militer pada 3 Agustus 2013.
Erdogan menyampaikan kecamannya terhadap wakil presiden sementara Mesir Muhammad El Baradei atas tindakannya bergabung dengan pihak pengkudeta.
Dia juga menyampaikan pesan yang ditujukan kepada panitia Nobel Perdamaian untuk menarik kembali penghargaan yang mereka berikan kepada Muhammad El Baradei, sebab dia turut serta dalam sebuah kudeta Militer.
Masih dalam kesempatan yang sama, Erdogan juga mengomentari perihal konflik di Suriah. Dia mengatakan bahwa pembantaian orang-orang yang sedang berpuasa di sana, sudah menerebos akal sehat dan tidak menghormati kesucian bulan Ramdhan.
hidayatullah.com
Sunday, 11 August 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment