Pada saat melakukan kegiatan tersebut, Uje sempat menyampaikan pesan terakhir kepada para sahabatnya yang sedang mengikuti kegiatan tersebut.
“Beliau sempat bilang kepada para sahabatnya bahwa hari ini adalah hari terakhir beliau menggunakan BlackBerry sebagai alat untuk berdakwah,” ujar ustad Mahdy, Jumat (26/4/2013).
Menurutnya, para sahabat tidak mengetahui sacara pasti mengapa Uje mengatakan hal tersebut. Namun dia mengenali Uje sebagai sosok yang bersahaja dan selalu berdakwah secara baik.
“Berdakwah itu biasa dilakukan beliau lewat apapun,” tandasnya.
Ustad Jeffry meninggal dunia hanya berselang beberapa hari setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-40.
“Biasanya almarhum merayakan bersama dengan teman-teman atau ustad lainnya,” tutur Fajar di kediaman almarhum di perum bukit emas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Jumat (26/4/2013).
Namun di usia 40 tahun, almarhum hanya ingin merayakan khusus dengan keluarga. “Mungkin ini menjadi pertanda akan meninggalkan kita,” katanya.
Ustadz yang memiliki banyak jemaah dari kalangan pemuda tersebut lehir pada 12 April 1970. Sehari setelah acara ultahnya Uje berkicau dalam twitternya dengan tulisan: “Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..”
[jat/Inilah/TRB/HK)
0 comments:
Post a Comment