"Ustad Uje memberi pelajaran bagi kaum muda Indonesia bahwa perubahan bisa dilakukan siapa saja. Meski masa remaja dijalani dengan kenakalan, almarhum berani menghentikan dan meninggalkannya, lalu mencari lingkungan pergaulan yang baik," kata Mensos di Jakarta, Jumat.
Bahkan, Ustad Uje, panggilan akrab Jefrry Al Buchori, kemudian mengajak anak-anak muda untuk mencapai masa depan yang gemilang, tambah Mensos.
Dengan potensi yang dimilikinya dalam bidang seni drama dan komunikasi, Ustad Uje
berinteraksi dengan beragam kelompok.
Mensos menuturkan, sosok Ustad Uje mengajak anak muda untuk meninggalkan tawuran, mabuk-mabukan, apalagi kecanduan narkoba. Hidup sehat dan berprestasi. Itulah orientasi baru generasi muda Indonesia kini.
"Selamat jalan Ust Uje menuju jannatul firdaus bersama para Anbiya, syuhada dan shalihin. Semoga menjadi inspirasi bagi kaum muda di seluruh pelosok Indonesia," ujar Mensos.
Ustad Uje meninggal dunia pada Jumat dinihari di Rumah Sakit Pondok Indah, Jumat (26/4) pukul 02.00 WIB. Uje menghembuskan napas terakhir akibat kasus kecelakaan di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Motor Ninja Kawasaki E650 bernomor B 3590 SGQ yang dikendarai Uje menabrak pohon palem di Jalan Gedong Hijau. Ia sempat dibawa ke RS Pondok Indah, namun nyawanya tidak tertolong.
Uje meninggalkan seorang istri Pipik Dian Irawati dan orang anak, yakni Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari dan Ayla Azuhro.(suaranews)
0 comments:
Post a Comment