Sunday, 19 June 2016
Mahasiswa Indonesia jadi Imam Tarawih di Turki
Setelah Fitrah Ali Tama Pelajar Indonesia jadi imam Rawatib di Lebanon, kini mahasiswa Indonesia di Turki, Aswar Anas (22) dinilai membanggakan karena menjadi Imam Tarawih di Turki.
Aswar yang juga Pengurus Ilahiyat PPI Turki ini juga dikenal seorang hafidz (penghafal al-Quran), menjadi imam shalat tarawih di Kota Kostamonu, tempat ia menuntut ilmu saat ini.
“Assalamu’alaikum syekh. Mau ngabarin aja Alhamdulillah kami mendapat tugas imam tarawih selama sebulan penuh. Mohon doanya supaya sukses, lancar, dan berkah,” demikian dari Aswar Anas yang diterima oleh Ketua PPI Turki Azwir Nazar.
Aswar Anas lahir di Jakarta, 31 Desember 1994 dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Kastamonu, Turki.
Sebagaimana diketahui, menjadi imam di Turki agak berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia imam menjadi pemimpin masjid tanpa digaji atau hanya memperoleh sumbangan seikhlasnya dari jamaah, di Turki profesi imam bisa dianggap cukup berharga.
Pasalnya, menurut Anas imam masjid dipekerjakan oleh pemerintah dan mendapat digaji bulanan. Walhasil, jadwalnya pun sudah ditetapkan layaknya pekerja kantor.
Oleh sebab itu, proses hingga Aswar Anas menjadi imam tarawih tidaklah mudah. Selain karena ia merupakan warga asing, perbedaan madzhab juga menjadi pertimbangan.
Sebagai informasi, mayoritas masyarakat Muslim Turki menggunakan madzhab Hanafi sedangan Aswar Anas menggunakan Madzhab Syafi’i.
Sejak masih di Indonesia, Aswar Anas sudah pernah mengajar dan menjadi imam. Akhirnya,hafidz Qur’an ini pun diberikan kesempatan untuk menjadi imam pengganti di Masjid Haci Darende yang terletak di Kastamonu tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kabarnya, Aswar sempat ditawari menjadi imam tetap usai Ramadhan.
Dalam kepengurusan PPI Turki sendiri yang terdiri dari 9 Departemen memiliki 2 (dua) pengurus yang hafidz 30 juz al-Quran. Salah satunya adalah Aswar Anas dari Jakarta.(middleeastupdate.net
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment