Berita Dunia Islam Terbaru | Media Islam Rujukan | Portal Berita Islam Terkini | Dakwah Islam Indonesia | Berita Islam Online | Islam Bersatu

Monday, 16 November 2015

Sebuah Kisah Tentang Bangsa Bangsa BIGOT. Siapa di tuduh Bigot , siapa menuduh Bigot.


Semoga bisa bersikap adil !

Atas nama kemanusiaan, kita terhentak ketika lebih dari 150 orang roboh meregang nyawa di Paris, Prancis Jumat malam (13/11). Tujuh titik di kota mode itu dikoyak oleh serangan mematikan. Tak terkecuali titik di mana Presiden Prancis, Francois Hollande sedang menikmati pertandingan bola, stadion Stade de France.

Atas nama kemanusiaan pula, Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan tegas menyatakan Rusia sangat mengecam pembunuhan tak berperikemanusiaan ini dan siap memberikan semua bantuan untuk menginvestigasinya. Ucapan “bijak” seperti itu dengan mudah keluar dari mulut Putin, semudah ribuan roket meluncur dan menyasar penduduk sipil di Suriah.

Peragaan sok bijak juga dilakukan oleh NATO dan Amerika Serikat. Untuk insiden Paris, sejuta karangan bunga mereka kirimkan, berlapis janji dan kecaman. Sementara, di Suriah mesin perang mereka terus menyalak, mencabut nyawa-nyawa sipil atas nama perang melawan terorisme. Padahal, justru rakyat Suriah itu adalah korban terorisme hasil persekongkolan Basar Asad dengan negara-negara pendukungnya.

Seolah tak ingin dianggap lambat tanggap seperti dalam musibah asap beberapa hari lalu, Presiden Jokowi pun dengan sigap dan cekatan turut menyatakan duka. Jokowi juga menjamin tak ada sejengkal tanah pun di Indonesia bagi tindak terorisme seperti yang terjadi di Paris. Singkat kata, seluruh dunia kompak menangis untuk Paris.

Rasa kemanusiaan memang tercabik seketika demi mendengar ratusan nyawa meregang nyawa dengan cara horor. Sayangnya, dalih kemanusiaan telah menjadi topeng untuk menutupi sikap buas dan haus darah di tempat lain, bahkan diperankan oleh mereka yang mengaku berduka.

Kemanusiaan itu juga dijadikan tabir yang menutupi sikap masa bodoh, acuh tak acuh, dan tak peduli kepada kejadian horor serupa—bahkan lebih dahsyat—yang terjadi tidak hanya seketika itu saja. Tengoklah Palestina dan Suriah. Angka 150 itu menjadi langganan pekanan untuk menghitung jumlah korban nyawa atas tindakan brutal dan haus darah yang terjadi di Palestina.

Bersikap Adil lah, kawan !

Berduka itu boleh, tapi mari tetap pakai akal sehat. Apa yang dikatakan para pemimpin dunia terhormat itu ketika tentara Israel dengan mudah mengobral rentetan peluru kepada beberapa Muslimah Palestina? Adakah secuil komentar duka ketika jet-jet tempur Rusia, tentara Bashar Asad dan milisi Syiah Iran dan Hizbullah dengan sadis mencabut nyawa penduduk sipil Suriah?

Bersikap Adil lah, kawan !

Akal sehat itu mestinya membuat para pemimpin dunia itu mudah mengutuk tragedi kemanusiaan di Suriah dan Palestina, semudah mereka mengecam serangan Paris. Tinggal membubuhkan kata Suriah dan Palestina di belakang nama Paris. Namun entah mengapa lidah mereka kelu untuk mengucapkannya.

Bersikap Adil lah, kawan !

Terlepas dari siapa sesungguhnya pelaku Paris, motif serta pro-kontra fikih waqi’-nya, serangan Prancis ini membongkar tabir-tabir hipokrit berdalih kemanusiaan. Syaikh At-Thuraifi, seolah ulama Timur Tengah mengatakan, “Di antara tanda nifak adalah sikap bangga dan peduli terhadap permasalahan non-muslim dan berputus-asa (tidak peduli) terkait permasalahan kaum Muslimin.”
********************************************

It is the truly Bigot

Did you remember the bloody hands of France?

♦Perancis dalam Lembaran Sejarah

🔸Perancis mengumpulkan 400 ulama' muslim dan memenggal kepala mereka dalam lembaran sejarah, di tengah penjajahan mereka atas Chad tahun 1917 M. ["Chad" tulisan Ahli Sejarah Mahmud Syakir hal.73]

🔸 Ketika Perancis memasuki kota Aghwat di Al Jazair tahun 1852 M, mereka membakar sepertiga penduduk kota itu dengan api dalam satu malam.

🔸 Perancis telah melakukan 17 uji coba nuklir di Al Jazair mulai dari tahun 1960 - 1966 M yang mengakibatkan jatuhnya korban dengan jumlah yang tidak terhingga sekitar 27 ribu sampai 100 ribu orang.

🔸 Ketika Perancis hengkang dari Al Jazair tahun 1962 M, mereka telah menanam sejumlah ranjau yang lebih banyak daripada jumlah semua penduduk Al Jazair pada waktu itu, yakni sebanyak 11 juta ranjau.

🔸 Perancis menjajah Al Jazair selama 132 tahun, mereka telah melenyapkan 1 juta muslim pada tujuh tahun pertama setelah kedatangan mereka dan telah melenyapkan 1,5 juta pada tujuh tahun terakhir sebelum mereka hengkang.

🔸Seorang Ahli Sejarah yang berdarah Perancis Jack Jourkey memperkirakan bahwa total orang yang dibunuh oleh Perancis di Al Jazair sejak kedatangannya tahun 1830 M sampai hengkangnya tahun 1962 M adalah 10 juta muslim.

🔸Perancis menjajah Tunisia selama 75 tahun, Al Jazair selama 136 tahun, Maroko selama 44 tahun, Mauritania selama 60 tahun dan menjajah Senegal ( yang 95% penduduknya adalah muslim ) selama 3 abad..!

And here is a list of most of the countries France invaded, plundered, destroyed and colonized

French Africa
1967 Afars and Issas
1899 Alexandria PO
1924 Algeria
1892 Anjouan
1892 Benin

Cameroun
1922 Chad
1950 Comoro Is
1899 Dahomey
1890 Diego Suarez

Ethiopia PO
1946 Fezzan
1891 French Congo
1936 French Equatorial Africa
1892 French Guinea
1891 French Morocco
1914 French Morocco
1894 French Sudan
1944 French West Africa
1886 Gabon
1949 Ghadames
1897 Grand Comoro
1892 Ivory Coast

Madagascar PO
1889 Madagascar
1895 Majunga
1906 Mauritania
1892 Mayotte
1907 Middle Congo
1906 Mohéli

Morocco (Sherifian Post)
1921 Niger
1889 Nossi-Bé
1892 Obock
1899 Port Said PO
1852 Reunion
1894 Ste Marie de Madagascar
1887 Senegal
1903 Senegambia and Niger
1902 Somali Coast
1918 Tangier PO
1921 Togo
1888 Tunisia
1922 Ubangi-Shari
1915 Ubangi-Shari-Chad
1906 Upper Senegal and Niger
1920 Upper Volta
1894 Zanzibar PO

French Americas
1886 French Guiana
1884 Guadeloupe
1932 Inini
1886 Martinique
1885 St Pierre and Miquelon

French Asia
1888 Annam and Tonkin
1951 Cambodia
1901 Canton, PO
1894 China, PO
1902 China, Indo-Chinese PO
1893 Chunking
1886 Cochin China
1892 French Indian Settlements
1901 Hoi-Hao
1889 Indo-China
1906 Kouang Tcheou
1951 Laos
Mengtsz
Pakhoi
1903 Yunnan-Fu

French Europe
1931 Andorra French Administration
1947 French Occupied Baden
1945 French Zone of Germany (general)
1919 French Occupied Hungary
Memel
1947 French Occupied Rhineland Palatinate
1947 Saar (French Occupation)
1947 French Occupied Württemberg

French Middle East
1925 Alaouites
1938 Alexandretta
1920 Castelrosso
1893 Cavalla
1919 Cilicia
1902 POs in Crete
1893 Dedeagatz (Dedeagh)
1942 Free French Forces, Levant
Jerusalem
1931 Latakia
1924 Lebanon
1885 French Levant (POs in Turkish Empire)
1893 Port Lagos
1916 Rouad Island
1919 Syria
1893 Vathy

French Pacifics and Antarctic
1958 French Polynesia
1892 Oceania
1955 French Southern & Antarctic Territories
1859 New Caledonia
1908 New Hebrides
1882 Tahiti
1920 Wallis and Futuna Is

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Sampai disini semoga jelas siapa sebenarnya yang jadi bangsa BIGOT

Awal nya bangsa Perancis masuk ke negeri Orang tanpa sopan santun , membawa teror dan kematian. Sang tuan rumah membela diri malah di hancurkan oleh Perancis alhasil jutaan nyawa melayang, kehormatan wanita di rampas, harta benda dan kekayaan alam di jarah. Dan pada akhirnya Bangsa Perancis menuntut macem2 yg harus sesuai dgn aturan'nya tanpa mau mengikuti aturan yg sudah ada di negeri orang .. ibarat tamu dlm rumah, nggak pake ketok pintu, langsing saja main dobrak pintu, bentak tuan rumah, pukul tuan rumah dan seterusnya nglunjak nuntut ini itu seenak udel'nya.. dewe

Sah sah saja anda menjadi Atheis namun Bersikap Adil lah, kawan !

(Arie Prihartanto)

Sebuah Kisah Tentang Bangsa Bangsa BIGOT. Siapa di tuduh Bigot , siapa menuduh Bigot. Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment